About me

Blog

08 June 2008

Diskusi: SBY melempar isu lebih cepat dari bayangannya

Skeptis. Itu mungkin kata yang kuarang tepat untuk menggambarkan ketidak berdayaan saya membaca perilaku politik SBY yang lebih gemar 'berperang wacana' untuk menyelesaikan isu kemiskinan, kenaikan BBM, kekerasan aparatnya terhadap mahasiswa,isu ahmadiah, FPI, isu energi minyak, penjualan konsesi hutan pasca climate change di bali, sampai isu popularitas.

Saya tidak membaca goodwill sedikitpun dari SBY untuk being realistics. Menerima rapor kegagalannya dalam penyelesaian isu strategis. Isu yang menyangkut rakyat banyak. Selalu saja menghindar. bersembunyi dibalik 'ceplas-ceplos'nya Jusuf Kalla. sambil sering mengeluh 'Capek, kurang tidur' kepada IDI yang mengunjunginya awal bulan ini.

Saya hanya kasihan kepada mahasiswa saya yang kepanasan sambil menahan rasa haus karena melulu berteriak disaat demonstrasi. Juga kasihan kepada Munarman, Rizq, Aliansi kebangsaan yang tak segera menyadari bahwa 'mereka' masuk perangkap SBY untuk mengalihkan isu strategis seperti kemiskinan, korupsi, Isu pro AS, Ekonomi poros Washington, kegagalan politik energi, angka kemiskinan yang meroket, Namru, dansebagainya menjadi isu FPI vs Aliansi kebangsaan.

Tapi lebih kasihan lagi kepada Amin Rais, Syafi'i Ma'arif, Gus Dur, Din Syamsudin, Gunawan Muhammad, Munarman, yang juga kecebur 'perangkap pengalihan isu' ala SBY justru disaat korban perang wacana tahap satu-nya mulai tersadarkan.

Dan makin kuat saja rasanya skeptisisme tersebut menghantui. Dan maenekuk batang otak belakang saya. ketika suatu ketika saya berhenti di sebuah daerah di jawa Timur. Jam 04 pagi. serombongan ibu2 setengah baya membawa obor di antara gundukan batang padi di tepian sawah, sambil sesekali memasukkan sisa panen padi kedalam keranjang gendongnya. "Kenapa harus sepagi ini untuk ngasak (memulung sisa panen),mbok?", "kenapa tidak matahari terbit?", tanya saya setelah menepikan kendaraan dan menghampiri mereka.

"Karena, kalo matahari sudah terbit. dan ayam sudah berkokok tanda subuh. biasanya sudah kedahuluan bebek dan ayam. Tak ada sisa lagi yang bisa saya peroleh,Nak".
"Duh Gusti, setahu saya kita sudah seabad bangkit, 60 tahun lebih merdeka. Tambang kita juga banyak, emas kita melimpah. Tapi masih saja ada rakyat kita yang untuk sekedar makan saja harus berebut dengan binatang piaraan;bebek dan ayam....."

Sementara SBY masih lantang berceramah soal kemandirian dan masa depan bangsa sambil menyanyikan lagu ciptaanya di hari kebangkitan nasional yang super mewah, tapi tanpa ruh yang berarti....


5 comments:

gus said...

re test comment system

Anonymous said...

test comment with default blooger...[Categories
# Arsitektur and Feng Shui (1) Banner (3) Bisnis (1) Blogger Editorial (3) Business (8) Campaign (1) Education (4) Edutainment (1) Health (3) Hobby (1) International Issue (11) Kuliner (1) Lifestyle (11) Liputan Khusus (1) Music (1) Musik (1) Nasional (1) News (8) On the Spot (1) Photo News (4) Review and Opinion (10) Semarang Jazz Community (1) Sport (1) Tokoh Bisnis (4) Tutorial (5) Wawancara (2)
Show All Post
]

Anonymous said...

inget sby, inget orba. beda pendapat dikit, tangkeeep...

gus said...

>>Anonymous: hu uh....

Laler Istana said...

Salam kenal. Mari berwacana.

Salam, Laler ...

Post a Comment