Seberapa banyak orang yang murka kepada Very Idham Henyansyah alias Ryan, sang Jagal asal Tembelang Jombang, Jawa Timur? Jika dilihat dr banyaknya slot tayang dan kolom koran atau majalah yang meliputnya, rasanya jawaban ini tidak mengada-ada. "Jumlahnya bisa melebihi hitungan jumlah pemilih partai pengumpul suara terbanyak dalam Pemilu 2004, yaitu PDIP". Berapa jumlah korban terbunuh-nya? kisaran belasan orang jumlahnya.
Bagaimana dengan pertanyaan berikut:"berapa jumlah orang yang mati sia-2 dalam lima tahun terakhir, karena kelaparan, gizi buruk, sakit akut tak tertolong karena tak mampu berobat? Ditambah dengan jumlah ibu2 yang bunuh diri bersama anaknya karena suaminya tak mampu menghidupi keluarga? Suami yang gantung diri krn malu tak membawa makanan saat pulang mencari kerja untuk menghidupi keluarganya?
Mungkin pertanyaan yang ini lebih tegas lagi: " berapa jumlah kematian yang disebabkan dana APBN tak dikelola secara benar atau karena di KORUPSI?
Jumlahnya mungkin merupakan perkalian dari jumlah Kerabat Istana, ditambah jumlah Kursi Kabinet, ke-Direktoratan, Pemegang Eselon 1 sampai 4, ditambah jumlah kursi DPD dan DPR , Kejaksaan, MA, Pejabat Peradilan, Boarding BUMN/BUMD dikalikan Jumlah Partai Peserta Pemilu kemarin.
Jelas, Korupsi menghasilkan jumlah korban yang lebih banyak.Tapi pemberitaanya tak sedahsyat soal Kriminalitas Ryan. Lebih Sistematis dan Terencana, Tapi tak membuat kita lebih membenci koruptor drpd pemilik perilaku penyimpangan seksual tersebut.
Saya khawatir, bagi Ryan, Grandy,Guntur, Vincent dll hanya hitungan angka. Maksudnya,setiap kali dia membunuh satu orang lagi, itu hanya menambah bilangan korban. Alias hanya angka korban saja tak lebih. Tak kurang. Tapi saya lebih khawatir lagi, bagi Koruptor, jumlah rakyat yang hidup dibawah garis kemiskinan, jumlah rakyat yang mati sia-sia, hanya angka statistik saja.
Rasanya kita perlu mulai mengkampanyekan betapa besar dampak dari sebuah korupsi. Mengkampanyekan korelasi antara korupsi dengan kemelaratan, kejahatan,bahkan kematian secara langsung terhadap ratusan muangkin ribuan penghuni Republik ini. Saya persilakan Sahabat Blogger untuk memasang Banner "buanglah sampah di mulut koruptor" di halam Blog atau Website Sahabat. Linknya tersedia di Domtab bawah judul Blog ini yang terletak di sudut kanan atas dibawah Title "myLinkBanner". Sumonggo?
Bagaimanakah menurut pandangan Sahabat tentang paradigma berpikir diatas?
Berterimakasih sekali jika Sahabat memberi masukan lewat kolom komentar dibawah Posting ini
About me
- Unknown
Labels
Gallery Lukisan SurauKami
(4)
Review
(7)
Santren
(2)
Surat Protes
(1)
art
(7)
blogging
(7)
business
(2)
culture
(8)
education
(22)
esai
(22)
history
(2)
international
(6)
internet
(3)
journey
(35)
lifestyle
(2)
music
(3)
pesantren
(13)
poem
(4)
social
(19)
socialmedia
(3)
story
(7)
tanbighul ghafilin
(20)
25 comments:
gus.. lagi pengen marah ya gus?, sama kalo gitu.
Maaf jika saya sampai lupa memberi ruang pada sahabat saya -gus, di Blog saya untuk sekedar "marah kecil-kecilan".
Marah itu selalu gus, cemas juga tidak pernah absen. Suatu saat akan saya sampaikan sebuah "rahasia" cita-cita saya pada gus. Tapi mungkin tidak lewat sini.
Kali ini saya hanya ingin ikut meredakan "kemarahan" dan "kecemasan" gus.
Menjawab 3 pertanyaan Gus secara statistik itu mungkin. Tapi menjawab 3 "pertanyaan" dibalik itu... saya tidak mampu.
Terimakasih masih mau "menempeleng" saya supaya saya ingat dengan apa yang pernah saya tuliskan dulu mengenai permasalahan besar bangsa ini. (sengaja tidak saya cantumkan link)
Monggo Gus, saya permisi.
-firdaus.
Kasus Ryan lebih heboh karena pemberitaannya yg heboh.. saat ini masyarakat cenderung lebih tertarik dengan berita kriminalitas seperti pembunuhan daripada kriminalitas seperti korupsi.
Wah... kalo menurut aku kasus korupsi mestinya sebanding dengan kasus pembunuhan. Contoh Ayin or Artalita masa cuma dihukum 5 thn penjara denda cuma 250 juta. wahhh ga sebanding banget... denda kurang byk penjara kurang lama. Paling2 ntar habis sama potong tahanan. Bebas dah...
menurut saya tidak perlu di banding2 kan karena cerita-nya memang berbeda2...
satu contoh walaupun rada jauh : sy jadi teringat ttg masalah porno aksi dan porno grafi..
apa jawabanya...
Mesntinya MUI ngurus ttg kejahatan korupsi jangan ngomongin yg sepele ini.. hah tuhkan..
tapi saya setuju ayo kita ganyang koruptor
weleh.. Ryan maning.. Ryan maning.,.. kekekekekkeke
Berita Ryan jadi menggeser beritanya Ayin (Artalyta)..
Jangan-jangan..? hmmm..
Kok pada ngomongin Ryan?? jadi inget temen saya itu lhoo..hehe
Btw, Mas Gus...tunggu softwarenya yach..hehe
TV indonesia sekarang maunya ikut-ikutan, kalu berita ini lagi marak semua meliput berita itu, ya mungkin untuk meraih rating penonton dan iklan tentunya.
Memang di Indonesia itu serba aneh, saya rasa kasus ryan ini hanya untuk mengalih perhatian public pada kasus-kasus korupsi. Jadi menguap deh kasus korupsi tesrsebut, di lupain deh. hehehehehehehe
cuma ada di Indonesia mas.. :) but right or wrong is our country and we wanna see it better and better, amin..
'benar' atau 'salah'...sepertinya di Indonesia kedua hal itu batasnya tipis banget kak. yang penting sekarang bagaimana kita memperbaiki diri kita dulu saja, maksudnya kita mau untuk instropeksi. mungkin itu satu2nya jalan sebelum makin lama semuanya semakin parah.
@firdaus>> iya kang..abis fieldtrip ke jatim dan liat bnyak fakta tentang susahnya hidup.
@mama shasa >>iya, kadang prihatin juga..
@Lyla>>yg ada dipikiranku jg gitu mBa..
@itu mah bisa2nya LSM yg dpt fasilitasi dr donor untuk ngomong gitu Kang. Apal bgt sy...
@Tyas>> hmmnya bermakna banyak neh...
@Jovie>> waduh..tatuuut...ada tmanya ryan nengoki blog ini...
@oeoes>>pada gak kreatif. anglenya sama lagi Kang...
@Mochal>> setidaknya ada yg diuntungkan; semisal Paskah suzetta, dan Ka ban MS
@Aan Burhany>>amiin...
@Nandien>>jadi sedih ndenger komentarnya...
ya pasti banyak kan korban korupsi dan harus nya koruptor -koruptor itu jadi korban ryan he he he
Mas..skrg mau koment lagi..boleh gak?? *gak boleh ya maksa*
skrg baru selesai baca nih, kmrn2 gak baca (hehe..ngaku),
nih komentnya :
Memang benar sih..korupsi lebih banyak memakan korban dibanding Ryan yang hanya segelintir aja..tapi (kenapa?) banyak sumpah serapah, vonis, dsb trhadap Ryan seperti pada kasus Sumanto waktu itu..seolah2 hanya sosok Ryan yang palig keji dan Jahat...
tapi JoVie mungkin salah satu orang yang gak setuju dengan vonis2 mereka...
Bagi Jovie : Ryan juga manusia (iya gak Ryan??), pasti ada salah...skrg jahat belom tentu nantinya juga sama..jadi bagi kita yang "waras2 aja" yang harus membimbing mereka ke arah kebaikan..mencari cara agar dia sembuh...bukannya menghina dan memvonis begitu aja....Manusia pada intinya punya sifat "baik" seperti yang dikutip oleh Muh.ibnul Qayyim ALJauziyyah..dan saya setuju..
Dan korupsi?? korupsi sama aja MALING..Maling terhormat...membunuh dan menyngsarakan rakyat tapi tetap aja hukuman mereka gak setimpal..
Banyak rakyat2 miskin yang jadi korban....
nah, pada intinya..dengan adanya korban dari kasus2 korupsi, korban2 Ryan, Sumanto, dan ditambah BBM naik serta banyak gempa di Indonesia,telah mampu membuat Rakyat Miskin kita Berkurang, iya gak?? hehe (becanda)
Pedas... Tapi bener banget.
Pandangan anda benar-benar membuka mata saya tentang fakta yang sempat terlupa itu. Tentang koruptor yang merupakan pembunuh rakyat miskin. Dari merekalah sumber kejahatan berasal.
Setuju deh dengan anda.
kenapa "kita lebih benci pemilik perilaku menyimpang daripada koruptor?"
karena ...
pemilik perilaku menyimpang membahayakan kita, mengancam anak kita, keluarga kita dlsb,
sementara koruptor, kita nggak benci, karena kita merasa mereka tidak membahayakan kita, tidak mengancam kita, cuma sedikit merugikan kita ..atau mungkin lebih-lebih koruptornya itu ya ... kita sendiri ...
saya ikutan kampanyenya mas, tak pasang bannernya ya ..
waduh..iya juga yah..
menurut mike nih, korbannya si ryan mungkin lebih sedikit, tapi caranya membunuh yg membuat orang2 cepat anti terhadapnya...
koruptor membunuh secara tidak langsung, dan caranya membunuh tidak cukup membuat orang takut dan menganggap mereka orang yg berbahaya..
wah postingannya kreatif juga..
tapi klo dihitung secara rinci dari segi jumlah korbannya, saya masih pegang koruptor..
(eit,, kayaknya gak bisa dihitung ya karena korbannya sudah terlalu banyak)
huakaka......
hihi ngebandingin nya jauh amrik..
tipi mah gitu, mana yg heboh, itu yg tayang. maklum masih butuh rating & iklan..
buang sampah di mulut koruptor? susah tuh, kenal aja ngga gimana cara buangnya.. hehe
yg jelas semakin kita membahas suatu permasalahan semakin lama pula permasalahan itu selesai
(kok jd gag nyambung ya pak?)
Para koruptor mah mendingan selnya dijadiin satu ama ryan...biar pada nightmare semua. Kl di sel biasa mah ga asik. Mereka masih bisa nggaya
saya kadang berkhayal, suatu saat nanti kalo punya $ banyak, saya pengin beli pulau, terus diisi sama para blogger aja...hehe (just my imagination), coz saya dah mulai muak dengan kondisi negara tercinta ini...
Mantab banget dah postingannya :)sukses deh
buang sampah di mulut koruptor!
Satus persen setuju banged, malah saya pengennya buang hajat (sorry) di mulutnya jaksa Urip cs.
Sambil permisi om minta bannernya buat dilink di blog saia, makasih.
kawan.. memang kalo dirasa kita sudah terlalu lelah untuk mengeja setiap abjadiyah keprihatinan bangsa ini... terlalu sering bahkan hampir menjadi mutlak bahwa keterpurukan akibat ulah manusia-manusia yang tidak bertanggung jawab selelu hadir dinegeri ini..
Tapi.. harus diingat hari ini sudah waktunya yang muda bicara dan bertindak.. terimakasih telah memberikan suntikan kesadran akan pentingnya membangun bangsa ini kearah yang lebih baik..
Post a Comment