About me

Blog

06 October 2008

RUU Anti Pornografi , Silent Majority Factor, Liberalisasi Moral dan Kegamangan Sikap Kita

Belakangan ini. Menjelang puasa lalu. Elit Masyarakat, LSM, Tetua Adat, Aktivis Perempuan,Ormas dan sebagainya. Disibukkan dengan penyikapan menolak RUU Anti Pornografi. Terlepas adanya fakta opini yang berhasil dikuasai kelompok Anti RUU tersebut. Ada baiknya kalau legislatif dan pemerintah juga perhatian terhadap suara 'silent majority' yang selama ini tak teresonansikan.

Namun saya tak akan memasuki ruang debat publik tersebut. Disamping kapasitas saya yang masih dibawah-rata dibandingkan mereka. Saya (juga) tak hendak memecah perkawanan blogger menjadi Pro atau Kontra terhadap RUU yang penggodogannya masih setengah matang tersebut.

Karenanya, saya hanya mencoba menerka "apa dan dimana stasiun akhir dari tujuan penolakan RUU tersebut.Liberalisasi moralitas yang bersembunyi dibalik kalimat "atas nama kebenasan individu" atau " jaminan kebebasan hak sipil yang diratifikasi oleh komisi HAM PBB". Atau ada stasiun pemberhentian yang lain.

*****

Saya hanya ingin menulis ini. Tentang salah satu orang Indonesia yang memiliki prestasi luar biasa di industri Film XXX Rated. Tengok saja karirnya. Terhitung sejak tahun 1998 perempuan berdarah China-Indonesia ini, telah membukukan 216 film dan menyutradarai 5 film untuk kategori yang sama.

Empat diantara film yang dibintanginya laris manis dipasaran AS. Masing-masing berjudul E***eme T**n 9 (sebagai anak angkat asal Indonesia bernama Marcela), Miss Pi** (sebagai Nona Perdamaian Indonesia), dan The Ultimate S******ng Machine 4 (sebagai perempuan innocent asal Indonesia).

Karirnya segera disusul sang adik kandung, Ny**mi Ma***lla. Segera setelah dia menyatakan mundur dari pemeran utama film esek-esek tersebut. Tapi, sebenarnya dia tidak pernah benar-benar meninggalkan dunia yang telah lama digelutinya. Malahan berganti posisi sebagai sutradara film. Posisi yang dianggapnya lebih 'bergengsi'. Yang mulai dirintis sejak tahun 2005.

Ini berarti Indonesia belum pernah tercoret dari skoring papan atas perfileman XXX Rated dunia. Setelah papan atas dunia haram itu di pegang oleh orang Asia yang bernama A**a Ca***a dan dirinya. Karena sang adik, Ny**mi menggantikan kursi perlendiran tersebut bersama Si Belia kelahiran Hokkaido, Jepang yaitu si M**ia Oz**a yang punya nama panggung M**bi.

Kini, si dia. yang memiliki nama J**e Ma***lla menyatakan tidak aktif didunia peran 'ah uh oh' tersebut, karena dikabarkan mendapat larangan dari suaminya yang identitasnya disembunyikan sampai sekarang.

Ya. Sepertinya masyarakat Indonesia mungkin malu melihat kenyataan ini.. Tak jelas benar. Apakah ini yang menjadi ultimate tuntutan para Pegiat Anti RUU tersebut. Yakni liberalisasi tanpa batas soal moralitas. Mengingat budaya kita memang budaya hybrida. Budaya yang mengadopsi dari berbagai kultur.

Karenanya, biarkan kebingungan (yang juga menjadi kebingungan para pegiat Anti RUU tersebut) inj menghantui nalar saya: " Apakah harus bangga dengan prestasi Ma***lla bersaudara tersebut atau harus malu menutup muka".

Catatan:
Maaf kalau penulisan Nama Tokoh harus saya sensor. Takut disalah gunakan untuk key word dalam Googling. Tapi untuk menghilangkan rasa penasaran kita. Sedikit saya tuliskan sedikit tentang data pribadinya.
Fakta Tentang J**e Ma***lla
Birthdate: 22 Juni 1980, birthplace: jakarta -indonesia, hair color: dark brown, eye color:brown, measurement: 34B-25 - 34,160/60, nationality: indonesian, occupation:po***tar and adult director, play: 216 film, favourit foods: seafood, - indonesian - chinese - thai , hobbies: what make her happy - sex -food and sleeping, favourite movie: stigmata, favourite tv: veronica mars and friends, favourite color: pink and green, favourite music: the killer - blue october



53 comments:

indungg said...

Yuuhuuuiii....
Pertamaxx......
Itukah hasil kerja rakyat??
bisa nya buat kontriversi...
huh...

junjungpurba said...

buat saya yang terpenting adalah pelaksanaannya. Lihat saja begitu banyak UU yang telah disahkan namun menjadi tidak berguna.

indungg said...

Salah comment,...rakyat====> wakil rakyat

sawa said...

Gak brani ngomong.. soale gimanapun juga itu (main pilem XXX) kan budaya ya? budaya yang gimana? Jadinya... cuman terserah filter kita lah. mau nerima yang kayak gitu ya sumonggo.. mau menolak silahkan. Soal RUU, he.. he.. wong yang UUD aja bisa di amandemen lho pak? masak baru ruu aja udah pada ribut.

uNieQ said...

cantik ya??? hehehehheeh takut juga ngomong macam2 :P HEHEHEHEH

btw maaf lahir bathin kang :D

Bani Risset said...

Kebebasan selalu berbanding tipis dengan KEBABLASAN..

Ani said...

Aku kok nggak tahu ya siapa yang ada di poto itu tuh?

Qittun said...

Kang gus hafal banget ya artis2nya..
he..he..:D

Betul kata kang junjungpurba, sah atau tidaknya UU, tidak akan merubah apapun, apalagi menyangkut *xxx*.. Arus kekuatan terlalu besar untuk dihentikan...

Ah... terlalu pusing untuk memikirkan negara ini...

Sekarang tergantung mata hati kita, suka gak suka terserah pribadi masing-masing...

wendra wijaya said...

RUU APP? Sudahlah, biarkan saja disahkan..
Saya yakin tidak ada pengaruhnya sama sekali..

Btw, si J**e Ma***lla cakep juga, wakakakkkkkk...

Caroline Sutrisno said...

klo diliat dari wajahnya ga nyangka kalo sepak terjangnya sangat luar biasa di dunia perfilman XXX rated...

h4rIsS said...

yah susah siy klo manusia ingin bebas tanpa batas, berarti manusia tsb sdh ingin melepaskan diri dari kodratnya hehe mungkin dah bosen jd manusia

papapam traffic said...

wah..kalo artis JM itu mah, udh jadi rahasia umum gus..apalagi yg biasa ngelaba di dunia maya, yg jadi persoalan adalah tentang substansi uu itu terhadapa adat dan budaya bangsa ini, masih kabur perlu digodok, dibolak-balik lalu digoreng kembali secara bersama-sama dg elemen masyarakat negeri ini yg majemuk.

harry said...

mas gus, itu orang indonesia asli yah?, wah kalo itu saya bisa jadi malu mas, kalo dengan RUU anti porno grafi...saya gag bisa ngomong apa2 karna saya gag gitu ngerti...maybe yes....maybe no....

gus said...

Spesial Kang Hari
Iya Kang. Tulen Indonesia. kelahiran Ibukota..

Nenad Mohamed said...

ngebaca paragraf pertama,ngga ngerti..ngebaca paragraf selanjutnya,baru dech NGERTI BANGET!!!he..he..he..Terus terang Mas,aku baru tahu kalau ada artis indonesia yang 'berprestasi' diluar sono.Btw,salam kenal juga,Mas..tengkyu atas kunjunganya ke www.nenadmohamed.com

tyas said...

aku nggak nggubris soal RUU itu..
wong di Indonesia itu... di mana ada peraturan/UU, di situ ada banyak celah pelanggaran... n para pelanggarnya pun sukses semua...

jadi, gak peduli ah...

eh, filmnya si jeng di atas itu, bagusan mana sama laskar pelangi??

SHALEH said...

tak berani koment karena ga pernah baca RUU pornonya
tapi sahkan saja kalo itu ada manfaatnya

Oeoes said...

Peraturan dibuat untuk dilanggar kan....???
hehehehe

ooo si ja*e Ma***lla itu ternyata aseli indo ya, tak kira tuh orang amerika, kalo gak salah adiknya juga artis porn juga kang si Ny**i Ma***lla, aku pernah baca di salah satu forum tuh.

herro said...

Saya ga tau mesti bersikap pro ato contra terhadap Ruu ini. daripada pusing ya biarin aja apa jadinya nanti. btw, itu inpo darimana kang tentang J**e Ma***lla. komplit amat. hehehe


***KABURRRRR*****

mantan kyai said...

saya juga kebingungan mancari clue untuk tanda bintang-bintang itu :D jadi gak bisa googling deh :(

Prihandoko said...

beruntung juga si J**e Ma***lla, bisa ngetop meski dengan cara menjual diri, & sangat tidak beruntung teman2nya yg cuma bisa beredar sebatas lokalisasi. Itulah profesi amoral yang sudah hidup sejak zaman nabi. Namun sejak waktu itu pun tidak ada satu negara didunia ini yang bisa mengatur moralitas individu warganya. I agree with you, say no to pornografi. But I should say no too to RUU. Bangsa ini punya budaya yang harus diselamatkan, jangan karena UU ini kemudian kebudayaan dan kesenian bangsa ini diberangus. Pernah lihat busana jawa 'kemben'? pakaian dengan kain sebagai penutup dada sebatas ketiak. Nah kalau UU ini diberlakukan maka setiap warga masyarakat dianjurkan untuk menindak pemakai busana itu karena dianggap mempertontonkan wilayah erotis? Lalu misal ketika ada pengantin di pernikahannya menggunakan busana dodotan, kemudian dikacaukan oleh sekelompok orang yg mengatasnamakan UU ini karena juga dianggap membuka aurat. Apa yg terjadi selanjutnya dengan kehidupan di negara ini kalau setiap orang bisa bertindak main hakim sendiri. Ada keprihatinan di penjuru tanah air terkait maraknya fenomena dangdut 'bongkar', dimana penyanyinya melucuti pakaiannya satu persatu dan mempertontonkan adegan seks di panggung yang ditonton oleh semua orang. Nah untuk yg satu ini sy setuju untuk segera dibasmi. Kalau kemudian 'prestasi' j**e M*****la tadi kemudian disamaratakan utk ukuran moralitas setiap individu bangsa ini utk membenarkan RUU ini, maka silahkan berlakukan UU tsb. Note: sy bukan pakar moralitas, cuma prihatin aja budaya bangsa ini semakin diusir dari negerinya sendiri digantikan oleh budaya import baik dari barat maupun dari timur.

hanif said...

waw, udah disebutin semua ternyata :D
jangan2 punya dokumentasinya juga nih :D

Erik said...

Lengkap bener datanya Gus...Semoga masih banyak orang yang menghargai budaya dan kultur kita

Ivana said...

gile..lengkap amat infonya.saya baru tau soal ini, yang akhirnya memberikan jawaban pada pertanyaan saya selama ini: mengapa sampe Indonesia bisa masuk jadi 5 besar produsen pornografi. oow..gara-gara tu jeung yah?hehehe...

o iya, saya punya award buat bung gus di blog saya. diterima yah?thanks.

JALOE said...

sy setuju jk ruu ini ada, setidaknya untuk mengerem liberalisasi moral yg semakin kebablasan.. walaupun toh akhirnya nanti ruu ini kena survival-nya sendiri..

Kristina Dian Safitry said...

gadis rantau sih,jadi orang tengah aja. soalnya emang pikiran2 gadis nih menganut dua aliran*lho?*. antara setuju dan gak setuju dengan UU ini. maklumlah,namanya juga gadis, kadang tampil pornoaksi tapi kadang tampil alimaksi*he..he..*ngacir sebelum dilempar pena...

Lyla said...

wah gak ngerti nih mau pro yg mana... puyeng... aku nonton aja deh.. gak ikut2an hehehe

Busana Muslim said...

wah bisa rusak nih moral bangsa kita...
menyedihkan..

else said...

kang daftarin aq jd artisnya dunk, biar ada kerja sampingan selain ngenet
kaburrrrrrr, sebelum dipentungin yg punya blog

bocahgalank said...

wah-wah baru tau neh..hehehe maklum ga pernah nonton TV

Blogger Addicter said...

saya cuma tertarik sama inisial JM doang..hihihi..secara getoo kang..akang ajah tau yah..kok bisa nemu yah kang gus..kan enakan denger musik jazz kang semacam dave koz ato..ahhh..kayanya kang gus udah tau ndiri..daripada pusing mikirin pro dan kontra..

hmmm..kursi perlendiran tuh apa yah kang gus..wekekek..kaya bisnis lendir ajah..

bagi saya lumayan berat nie postnya..beratnya ga kuat nie kang..hehehe..

*bakalan dipentung nie kayanya..mending kaborrr dulu sambil ambil sendalnya kang gus atu akhhhh..wekekekek...

Hellen Werinusa said...

wah... baru tahu saya kalau ada orang Indonesia yang ngetop di luar dengan dengan status arti sdan sutrada film xxx...
cuman bisa bilang DUH..
Btw soal RUU mudah2an ga suam-suam kuku..

Chika said...

Wah baru tahu ada begitu, lengkap nich infonya mas jadi tahu dech :D

thom said...

wew ... mengerikan.
Tak disangka yah kek begitu...
Di bidang kek begituan aja pada maju, prestasinya ???
RUU APP harus disahkan, SECEPATNYA dan DIBERLAKUKAN!

—¤(rida)¤— said...

emang ada yang salah gitu dengan nyomi marsella..?? dia ngelakuin adegan gituankan karena dibayar, bukankah itu bagus.. artinya si nyomi marsella udah nunjukin kadar keprofesionalitasannya..
harusnya kita acungi dua jempol ke sinyomi karena dialah mungkin atu-atunya artis Indonesia yang bisa menembus pasar industri film dunia. hehe kabur.. keburu ditimpukin duit..
wadaw.. wadaw..

benzalguevara said...

Live is about the choices, siapapun boleh memilih apa yang menurutnya baik dan cocok untuknya... termasuk si ntu tuh... n***i ma**ella ato si mi**i.. hehhe.

gus, request para tamu mau di kabulin ga tuh.. kaya yg mas else: mo jd artis juga ..haha..(bagi2 yach hasilnya) kalo ga aku aply jd managernya dech,,,,hehehe

kabur juga ach......... hihihi

Panda said...

terlepas dari disahkan atau tidak, Panda yakin tidak berpengaruh apa2 pak

albri said...

malu, bukan bangga!

Anang said...

sampeyan apal banget... jangan jangan... jangan jangan..

Anang said...

sampeyan apal banget... jangan jangan... jangan jangan..

abang said...

saya lebih senang menyoroti masalah pornografi itu sendiri. maksudnya, dapatkah teman2 yang comment menebak nama2 dibalik lambang * di postingan ini ? mungkin perlu dilakukan polling, kalau memang banyak yang benar tebakannya, maka memang pornografi sudah sangat berakar di masyarakat kita, minimal di kalangan blogger...hehehe

cumie said...

asli ya pic nya om? :D
haha... selalu jadi insipirasi deh liad yg bau pornografi. 216 film? mudah2an saya punya koleksinya barang 1 film. wkwkkw

trimatra said...

kira2 urutan no.43 yah...jadi inget kalo zaman wis akhir bumine goyang, kaline banjir. sampai2 bumi mayapun juga ikut "goyang-goyang" trus banjir kaline dewe2.
hu uh...tegas kita nolak pornografi apapun media dan bentuknya!

Mr.dodol said...

wah jadi bertambah nih pengetahuan tentang artis dunia perhelatan lendir, hiiih,
wah jangan bingung kang, gitu aja kok bingung,
yang benar yang harus di PRO-i, jangan yuang salah,

kta om gusdur "Gitu aja koq repot"

Mr.dodol said...

aku jadi penasaran nih ma yang di photo, baru taw aku ada artis indonesia laris di ameerika gara2 gitu2-an....

Fajar Indra said...

knapa ya orang Indonesia selalu menyebut produk jepang itu bagus... padahal amerika jauh lebih keren... seperti MSHF, CFF & MKAp

::mlayu sing adoh, ndak keno sambit::

gus said...

Kang Fajar...
Hayo promosi bokeps AS yo...(kejaaar..si kang fajar yuk)

gus said...

Pak Guru Sawa:
sebenarnya yang didinginkan banyak orang tersebut adalah amandemen Kitab Suci,... tapi masih sungkan ama dirinya sendiri...

babynames said...

aku setuju ruu itu...mudahan aja pemerintah bisa menyikapi dgn bijaksana pihak2 yg pro & kontra...

masarif.net said...

sepertinya pernah tau dan kenal. Dimana, ya? (gak nyangka P Gus, bisa nyampek sana :D )

Lis Indra said...

Selama pemerintah bersikap "abu-abu", selama itu pula RUU AP tidak akan menjadi UU. Ketok Saja palunya, semua akan berjalan sesuai dengan sistem.
Bukan begitu Bung...?
Salam ya ke Iwan Fals ( kalau ente ke rumahnya dan dibuatkan mie lagi....)

gus said...

spesial untuk mba lilis
itu mah 6 atahuanan yang lalu. saya diajak mas Adam dan Usamah hisyam. Adam waktu itu fotografernya majalah Jakarta-Jakarta, sedang usamah aleg dr P3. Mereka berteman sebelumnya.

saya diajakin karena Iwan pingin denger crita langsung soal Kasus Santet di Banyuwangi, Jawa Timur. Yang menelan korban ratusan nyawa sia. Nah kebetulan saya yang meliput untuk sebuah majalah berita mingguan nasional. ghetu. Kalo skrg seh mgkn susah ktm lg..

Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009 said...

aduh-aduh, aku belum liat nih kang, kirimin filenya dong wkwkwkw :D

Post a Comment