Beberapa hari ini, seluruh Jaringan Telivisi Nasional menayangkan iklan bertajuk “Mari katakan ‘
tidak’ pada korupsi” di slot prime-time buatan Fox Indonesia. Iklan yang melansir 'tekad' Sang Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono. Kini masih menjabat Presiden RI sekaligus kandidat kuat presiden untuk pemilu 2009.
Bukan itu saja. Adik kandung Juru Bi

cara Kepresidenan yang mengepalai Fox Indonesia, Choel Mallarangeng, mengatakan ke publik, bahwa perusahaannya juga telah menyiarkan iklan tersebut secara serentak pada jaringan TV lokal di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Serta mengudara di 387 radio lokal seluruh Indonesia. Teramasuk pada 10 koran nasional dan 7 media cetak lokal pada tanggal 9 dan 12 Desember 2008. Dengan besar iklan satu halaman penuh.
Wow. Seolah sebuah serangan udara mendadak (
blietszkirt) ala pasukan AS saat membombardir Baghdad. Dengan skuadron lengkap. Terus-menerus tanpa ampun mendoktrin khalayak dengan isu: SBY adalah Sang Hero Baru dalam pemberantasan Korupsi.
Dalam penjelasan resminya. Iklan tersebut, didalam-rangkai sebagai semangat anti korupsi Presiden. sekaligus diperuntukkan menyambut hari anti korupsi sedunia. Sangat heroik. Terlebih setelah kehebohan
penahanan Aulia P

ohan. Yang tak lain adalah besan SBY oleh KPK karena kasus Korupsi yang dikenal dengan Skandal Senayan-BI. Bahkan terkesan sangat dramatis saat Siaran Pers Kepresidenan yang diucapkan sendiri SBY (tanpa text pidato seperti biasanya) tentang bagaimana beratnya SBY menata hati keluarga besarnya beberapa saat setelah penangkapan Sang Besan.
Tapi benarkah semua logika politik yang hendak disampaikan SBY yang juga kandidat Presiden dalam pemilu yang tinggal beberapa bulan lagi tersebut? Jawabannya bisa beragam. Tergantung pada banyak sudut d

an kepentingan. Tapi cobalah menggunakan pisau analisa ini: Jika memang SBY ingin memberikan logika bahwa dirinya adalah seorang Hero dalam pemberantasan korupsi. Mengapa SBY tidak segera menurunkan surat ijin pemeriksaan kepada banyak pejabat daerah, DPR dan pejabat tinggi lain asal partainya yang kasus korupsinya sedang ditangani oleh Kejaksaan?
Sekedar tahu, bahwa untuk memeriksa petinggi negara, termasuk kepala daerah. Kejaksaan memerlukan "Surat Ijin Khusus dari Presiden"
Nah, sekarang lihatlah kasus korupsi yang terkatung-katung. Khususnya kasus kepala daer

ah, anggota dewan atau petinggi yang afiliasi politiknya berujung pada partai yang dibinanya? Yakni

Partai Demokrat?
Kasus Walikota Semarang yang juga menjabat Ketua Partai Demokrat Jawa Tengah. Kasusnya lama terkatung-katung hanya karena menunggu 'surat ijin presiden' yang tak segera turun. Contoh hangat lainnya, yakni kasus Bupati Situbondo, Jawa Timur. Setelah stagnan, karena surat ijin (juga) tak segera turun. Masyarakatpundibuat makin geram. Utamanya masyarakat pesantren yang dipimpin KHR Fawaid. Maka mereka turun memblokade jalan selama berhari-hari. Akhirnya kasusnya terselesaikan. Itupun bukan oleh Kejaksaan. Tetapi oleh KPK yang kemudian mengambil alih proses hukumnya.
*****
Bukankah Kasus yang menyeret Aulia Pohan merupakan kasus yang ditangani oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)? Dimana kita semua tahu bahwa KPK memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki Kejaksaan yakni

K

PK bisa memeriksa corruptor suspect, siapap

un orangnya (termasuk pejabat tinggi negara) tanpa perlu ijin Presiden
Jadi, jelas bahwa kehendak pena

ngkapan Aulia adalah berasal dari KPK. Bukan atas inisiatif Presiden melalui Kejaksaan. Kecuali fakta berubah; bahwa yang menangkap Aulia Pohan adalah Kejaksaan. Barulah SBY boleh membusungkan dada bak hero. Bahwa dirinyalah yang berperan melakukan pemberantasan korupsi. Karena jika Kejaksaan yang melakukan penangkapan berarti Kejaksaan sudah mengantongi ijin Presiden.
*****
Sebuah manipulasi isu yang men

arik, sekaligus cerdas. Dituangkan dalam materi iklan yang berbiaya puluhan milyar rupiah tersebut. Terlebih momentumnya tepat: Pasca penangkapan Aulia Pohan, Sang Besan. Kedua, peluncurannya bertepatan dengan Hari Anti Korupsi Dunia.
19 comments:
hanya mau bilang; selamat malam dan apa khbrnya,mas.
**
Oh iya,boleh saya link blognya?
Sebelumnya matur suwun sangat.
Salamku.
ntar, pisau saya tak asah dulu , biar analisanya jauh lebih tajam,he..he...
lomba mancing harus ngail ikan yang besar kan? ;)
mudah2an bisa jadi pelajaran buat SBY spy gak salah pilih menteri/pejabat, walaupun dari keluarga tetep bisa menurunkan pamornya sendiri.
Loh Kok?.. ya begitulah mas.... :D
hohoho..jadi ceritanya, yang harus dipuji itu harus KPK yah? tapi,bukannya KPK itu usulan dari SBY juga atau...?
wah kalo saya menganalisa sih itu upaya kampanye saja kang untuk menarik simpati yang masyarakat.
weks situbondo dicantumkan, hehehehe, ya aksi pemblokadean jalan di asembagus beberapa minggu yang lalu menurutku kurang pantas dilakukan, bagamanapun juga jalan itu milik umum, kenapa para pendemo tidak langsung ke kantor DPRD Situbondo atau ke kantor bupati saja, tho juga gak ada hasilnya, malah menyengsarakan pengguna jalan. (kang kalo mau foto-fotonya waktu blokade jalan aku ada)aku sempat kabur dari kantor untuk melihat itu, wekekekeke
Nuansa Tebang Pilih masih kental, tapi memang kita harus akui hasil yang sudah dicapai dalam pemberantasan korupsi
postingan kali ini banyak banget kiwednya gus .. hehehehe
"Tapi cobalah menggunakan pisau analisa ini. Jika memang SBY ingin memberikan logika bahwa dirinya adalah seorang Hero dalam pemberantasan korupsi. Mengapa SBY tidak segera menurunkan surat ijin pemeriksaan kepada banyak pejabat daerah, DPR dan pejabat tinggi lainnya yang kasus korupsinya sedang ditangani oleh Kejaksaan"======>>>>> Pisaunya kutang tajam kali kang Gus hehehe....
Memang masih terasa pilah pilihnya Gus
Berbaik sangka ajah aku bang,...
Salute untuk KPK,..
Tapi,..ngomong2,..jaman sekarang ini sangat susah untuk berbaik sangka,..Lha wong mang ga ada yg perlu di baik sangka in,..
Rak nggih ngoten to mas??
Gus yang baik,
postingan ini sangat inspiring betul,
dan sangat merangsang untuk ereksi kekuasaan,
sangat memancing...,
sebenarnya saya terpancing...tapi
ah..membaca saja aku sulit,
entah yang maen pak esbeye ato tunggangannya...
andai saja, pilpres itu bisa dari jago independen, tanpa kepartaian...
saya kira akan lebih ramai, dan menebar kewarasan bagi kita semua...
dan memang yang berkuasa saat inilah yang bisa jadi hero, sudah lumayanlah bisa antikorupsi..
meskipun...ah...kita tau semualah
Jelas banget kalau yang ini adalah iklan supaya SBY kepilih lagi di tahun 2009.
Tapi kalau menurut saya siapa pun presidennya yang penting bisa memajukan bangsa ini hehe.. bosen nih melarat mulu :D
Plus lagi Mas, berbarengannya diturunkannya pula harga premiun dan solar.
ckckck
The truth is out there
kadang ane ngerasa heran dengan pikiran para politikus ntu. ane emang ga ngerti sih. sebenarnya apa ga bs tuh biaya puluhan milyar dialokasikan untuk hal2 lain selain bikin iklan? nda bs kah digunakan untuk membuat lapangan kerja baru demi mengurangi pengangguran? nda bs kah tuh duit disalurkan untuk meningkatkan dunia pendidikan??
sejujurnya kang, ane cuma ngerasa kl pemerintah tuh ga mikirin keadaan rakyat. pemerintah lebih memikirkan citra bangsa Indonesia dimata dunia.
Apakah dengan memiliki citra yang baik dimata dunia dapat mengubah keadaan masyarakat sekarang ini?? ane rasa tidak.
gimana pendapat akang?? apakah kesimpulan yg ane ambil ini salah??maklum, ane emang ga ngerti soal dunia politik. satu2nya politikus yg ane kagumi adalah Mahmoud Ahmadinejad yakni presidennya Iran.
met malam mas, pa kabarnye. wah aku baru tau kalu fungsi lain pisau bisa juga buat analisa yah....
untuk nuansa korupsi itu sendiri kayaknya masih hanya berupa iklan pepsodent saja mas, pagi bersih siang atau sore akan terlihat kuning lagi. artinya bahwa mbrantas korupsi amat sangan naiflah kalo bisa tuntas, tetapi untuk memperkecil angkanya saja mungkin aku setuju, tetapi untuk pagelaran yang sekarang lagi di sandiwarakan oleh KPK itu sendiri saya ragu dengan tindakan sucinya itu, dia bisa memeriksa semuanya, tapi siapakah yang akan memeriksa mereka?, dengan kata lain siapa sih yang gag mau duit?..........anakku aja sampai saat ini masih suka kok....apalagi yang sudah beranak.....oke mas
tapi aku salut dengan tulisan mas gus, kapan yah aku bisa seperti guruku ini?
wah, saya nggak tahu banyak tentang dunia persilatan sekarang, tapi benarkah sby setega itu ya?
Analisa yg mantap serantap !!!!. Hnya org kritis aja yg mampu mengupas sampe sebegini dalam. Kl menurut saya, ini smua ttp ada permainan di belakangnya. Yg jelas, saat ini presiden SBY nggak blh tarlihat cacat sedikitpun krn beliau akan mencalonkan diri lagi di Pilpress nanti. Apabila ketahuan cacat sedikit, maka nanti jadi ibarat "gara2 nila setitik rusak susu sebelangga'.Mengenai Aulia Pohan, siapa sih yg bener-bener tau dan menjamin bahwa dia saat ini ada di dalam penjara ? krn skg ini uang bisa mengalahkan segala-galanya. Hanya org yg bener2 tulus aja yg nggak bisa di robah pendirianya dg uang. Smoga kita termasuk ke dalam golongan orang2 tersebut :)
Post a Comment