
Tiga hari sebelumnya, dia bertanya pada seorang kawan mengaji di masa kecil. Apakah Tuhan akan memaafkan dirinya? Temannya hanya diam sambil memberi isyarat agar mengikuti langkahnya. Berdua lalu mereka menuju tepian muara sungai, dan sang teman berkata, ''Bawalah segantang garam ini, dan naiklah ke perahu kecil itu. Sesampai engkau di tengah lautan, menghadaplah ke kiblat. Lalu, ambil sebutir demi sebutir garam dan lemparkan ke lautan. Ikutilah setiap lemparanmu dengan bacaan Istighfar."
"Begitu seterusnya. Jangan kembali ke surau untuk menemuiku, kecuali garam dalam gantang itu habis tak bersisa. Dan tenggorokanmu kering karena ucapan istighfarmu. Semoga Allah mengampunimu, memaafkanmu.''
Dia tak membantah meskipun tahu ini bukan cara beristighfar yang lazim. Tapi dia berpikir, mungkin ini satu-satunya tawassul terbaik untuk mengiba permaafan dari-Nya.
Saat matahari tepat di atas kepalanya, gantangan garam itu telah kosong. Tenggorokannya benar-benar kering. Namun, rasa sesak di dada tak seberat sebelumnya. Segera dia menepikan sampan ke muara sungai, dan bersigegas ke surau menemui sang teman.
''Kang, setelah apa yang kulakukan, apatah kiranya Tuhan mengampuni kesalahanku?''
Sang teman cuma menatap dirinya tajam. Cara menatap yang membuat pikirannya mengembara. Benarkah Dia yang Mahapemaaf itu tak lagi mengampuninya?
''Mungkin saja.''Begitu jawaban yang keluar dari mulutnya sendiri.
Dia berharap begitu. Sebab dia tahu, telah lama Tuhan dia tipu: alim di setiap tampilan dalam layar televisi; bijak di atas podium seminar; religius di forum kampanye; berbusa-busa menderaskan ayat suci di ruang publik.
*****
Ya. Sangat lama dia tak menjalankan lima waktunya. Jadwalnya dipenuhi kencan bisnis dan patgulipat politik. sangat lama pula, kebiasaan gelengan kepala karena transeden dalam zikir di tempat yang hening dia ubah menjadi gelengan ekstase di tengah gemerlap lampu tempat hiburan malam.
Zakatnya tak lagi disalurkan di rumah yatim-piatu tapi dia transfer ke rekening para penjual massa di beberapa rumah mobilisasi suara. Kadang disalurkan pada rumah tinggal para molek simpanan di apartemen-apartemen tersembunyi. Sa'i-nya tak melewati rute perjalanan Siti Hajar saat mencari air minum untuk Ismail kecil seperti saat berhaji. Dia lebih banyak bersa'i di bentangan padang rumput hijau sambil ditemani para caddy yang gemulai manja. Ya. Di tempat-tempat seperti itulah dia melakukan semua politicotainment. Di tempat seperti itu pula rupiah dan dolar tanpa nomor seri mengalir deras di bawah meja.
*****
''KAWAN, lihatlah sekelilingmu. Lihatlah dengan mata hati. Bukan dengan mata statistika. Bukan dengan hitungan rating pesona yang mengakibatkan perolehan suara partaimu melejit tajam,''
''Tengoklah gang-gang kumuh. Datangi rumah-rumah tiap pengikutmu. Kunjungi emperan-emperan toko yang masih menjadi tempat tinggal abadi mayoritas rakyatmu. Sesekali berhentilah di lampu merah dan tengoklah pengamen anak-anak dan pengemis yang semakin banyak.''
Dia masih diam, membiarkan sang teman terus berbicara.''Mungkin Tuhan telah memaafkanmu, dengan sebaik-baik permaafan. Namun, tahukah engkau, hanya orang bodoh yang berusaha keras menggarami lautan? Hanya orang tak berakal yang mencoba menebar garam di pusat garam itu dibuat?
Itulah dirimu. Dirimu lima tahun lalu. Kamu mengira telah melakukan hal besar. Sebab, surat keputusan dan kebijakan yang lahir dari tanganmu seolah telah membuka pelurusan hukum, menaikkan angka kepercayaan investasi, mencuatkan pendapatan per kapita, meninggikan angka kemakmuran, menolong orang miskin dengan bantuan uang kaget alias BLT ala reality show. meninabobokan keresahan rakyatmu dengan politik salon''
Sang teman terus berbicara." Kamu bersusah payah melakukan sesuatu yang kamu anggap besar. Tapi sebenarnya kesia-sian. Selalu merasa telah berbuat banyak. Padahal hanya menggarami lautan. Itulah dirimu. Dirimu di lima tahun kedua kekuasaanmu".
Tengoklah tokoh idolamu di masa kecil. Umar bin Khatab yang hampir tiap malam dihabiskan untuk meronda tiap gang di wilayah negara, sendirian. Dia perlu tahu, apakah ada warganya yang masih merasakan ketidakadilan dan kemelaratan. Bahkan dia sendiri yang akan memanggul gandum atau kurma untuk diserahkan kepada warganya yang luput dari kesejahteraan.
Khalifah yang bila sudah selesai menjalankan tugas kenegaraannya, segera mengganti lampu penerangan, alat transportasi dan menanggalkan semua fasilitas negara, dengan peralatan hidup pribadi yang sederhana. Karena, menurutnya setelah melaksanakan tugas kenegaraan, dirinya hanya warga biasa seperti kamu semua.''
Dia masih terus bergeming mendengarkan sesorah sang teman mengajinya di surau kecilnya dahulu.''Kawan, mungkin Tuhan memaafkanmu meski setiap hari engkau menipu-Nya berkali-kali. Namun, puluhan ataupun hampir ratusan juta orang yang kamu tipu, mereka tak akan pernah memaafkanmu. Sekarang atau nanti. "
"Kalau sekarang mereka diam, mungkin mereka hanya menunggu waktu. Kalau sampai waktunya, mungkin kau akan terjebak dalam lakon film-film gangster ala Godfather. Kerabatmu akan memaki dan wibawamu akan tandas. Ya, saat itulah mereka akan menghukummu.''
Dia masih diam, tetapi sekarang dia tahu apa yang telah dia lakukan di atas perahu kecil di tengah laut itu semata kesia-siaan. Laut tak butuh digarami. Dia juga sangat tahu, Tuhan memang Mahapemaaf, tapi puluhan bahkan ratusan atau jutaan orang yang telah dia tipu melalui politik kejaiman sekian lama tersebut tak akan gampang untuk mengucapkan, ''Kumaafkan kamu.''
****
Ditulis Ulang disebuah Surau Kecil Pinggiran Semarang
96 comments:
tulisan yang bener2 dasyat kang, dalem banget... terkadang kita memang lupa bahwa Alloh adalah Maha Segalanya... Semoga Alloh selalu mengampuni dosa dosa kita dan semua orang yang pernah kita sakiti hatinya memaafkan kita amin..:(
percuma dong menggarami laut :D
putis banget kalimat2nya mas....hebat..!
Tulisannya bagus sekali mas, keep posting, ditunggu postingan berikutnya
baguz...baguzzz.....
...buat teman-teman yang ingin membeli link dengan 2000 rupiah saja
untuk meningkatkan pagerank & alexa kunjungi kami...thanks
Memang tulisan tidak ada batasnya...
Hanya saja sangat disayangkan tulisan Ibu Prita yang dipenjarakan. Serem
puitis bgt mas
dahsyat deh.
tulisannya mantap om gus,menjadikan sebuah cerminan bagi kita untuk selalu mengingat siapa diri kita sesungguhnya.makasih om
Memaafkan orang lain memang mudah diucapkan tapi tidak mudah dilakukan
Sebuah renungan yang mendalam....
Bagus sekali !
Cerita renungan yang cukup menggugah iman... Semoga kita semua selalu mengingatNYA
terus semangat
salam kenal
hmmm, alhamdulillah karang dy uda keluar n bebas
Ceritanya mantabb..
artikel yg sangat menggugah hati kita mas..
bener2 artikel yg sangat menyentuh, n sangat bermanfaat..
salam kenal mas n sukses slalu..
artikel yg penuh makna..
Bisa menjadi renungan buat saya...
Menyentuh..
pelajaran yang berharga buat kita semua ...
alhamdulillaah makasih pak artikelnya bagus nih
Nasihat yang bijak dan luar biasa..
nice info,,,,,
bisa di ambil hikamh ni dari infonya,. mksh sobat,. and gd lck
ikut nimbrung aja mas..
laut kok digaramin.
di gula-i ja biar manis.
apalgi klw dicampur teh,,
duch enaknya...
:D
Terkadang untuk menjadi benar, kita harus salah dulu.
ini tulisan yang masuk Suara Merdeka? wah hebat.. :D
wowww,...
keren abis boz tulisannya,..
itulah salah satu kbesaran tuhan,..
yaitu maha pemaaf,..
nice,..
dtungggu tulisan selanjutnya,..
kalo ada "Novel penggugah jiwa", "Novel pembangun jiwa",...etc
maka yang ini, Artikel yang lebih dari itu semua ---khas Kang Gus---
Salam,....
kueerreenn sobat, saya jadi menunggu tulisan2mu selanjutnya, thx salam kenal!!
waduch..dr dulu sampai sekrang diriQ msh blm bisa nulis nih..ajarin donk...(^_^)..he..3x
Sebuah renungan yang apik banget. semoga berguna bagi kita semua.
inspiratif dan mengena ....
bagus banget artikelnya ....
wah mantap artikel ini
mas kalau mengarami lautan di google kliatannya lebih maknyussss
hmm tajam mas..memang ALLAH MAHA PEMAAF, tp dosa thd manusia tdk akan dimaafkan oleh ALLAH sblm manusia tsb memaafkan kita.
Saya jd ingat, ktika Rasulullah saw minta di qishash atas kesalahan yg prnh beliau lakukan thd seorang sahabat. Lalu sahabat tsb meminta Rasulullah saw membuka pakaian utk diqishash. Abu Bakar, Umar, Ali ra membujuk beliau agar mau digantikan, tp beliau menolak. Ternyata sahabat tsb hanya ingin mencium wangi tubuh Rasulullah saw. :)
Nggg... Jadi inget sama dosa2 ku! -.- hiks.. hiks..
Main ke blogku yah!
hmm tajam mas..memang ALLAH MAHA PEMAAF, tp dosa thd manusia tdk akan dimaafkan oleh ALLAH sblm manusia tsb memaafkan kita.
Saya jd ingat, ktika Rasulullah saw minta di qishash atas kesalahan yg prnh beliau lakukan thd seorang sahabat. Lalu sahabat tsb meminta Rasulullah saw membuka pakaian utk diqishash. Abu Bakar, Umar, Ali ra membujuk beliau agar mau digantikan, tp beliau menolak. Ternyata sahabat tsb hanya ingin mencium wangi tubuh Rasulullah saw. :)
Waduh cuma kasih komen yang ke tiga biar sunah Nabi! hehehehe
sangat mendalam artinya gus...bisa jadi intropeksi diri
nice post,,,
buat pembelajaran dimasa mendatang... eh mulai sekarang aja ah,, hehehe
ini kunjungan pertamaku, nyampe sini aja kebetulan dr google nemu blog ini, isinya bgs2, gw bookmark ah, lumayan bwt baca2 hehe...
semoga lain kali saya bisa nemuin tulisan mas juga di surat kabar lainnya.. :)
Ini kunjungan pertamaku, alhamdulillah dapat inspirasi dari anda. thanks
ow..
buagus sekali tulisannya. inspiratip
Nah ini muanteb buanget... puitis poll pokoke mas...
Cerita menarik om, ditunggu postingan berikutnya.. :)
Tulisannya bagus... sangat mendalam. secara spontan langsung terbesit keagungan Allah dan inget dosa2 kita ....
jadi malu dengan diri sendiri saya ini,
tulisan yang bagus sekali mas..
salam kenal
sahdu tenan, gus tulisane. ra iso komentar liya2
Posting yang bermanfaaat.
Cerita yang menginspirasi tentang ampunan Allah SWT. Dan memang setiap pemimpin di Indonesia atau kaum muslim di Seluruh Dunia harus meneladani kepimpinan Umar Bin Khatab.
inspiratif banget, jadi serasa fresh lagi :D
cerita yg menarik dan penuh dengan peljaran yg bisa diambil hikmahnya
Kontes SEO Aristia Wida Rukmi | Kontes SEO Aristia Wida Rukmi | Rusli Zainal Sang Visioner | Rusli Zainal Sang Visioner
menerung membaca memikirkan he..he...
Ceritanya Menarik
Tulisan yang bagus
Lanjut Gan !
renungan yang bagus banget nih. Tuhan selalu memaafkan umatnya. beda dengan manusia yang belum tentu bisa memaafkan.
menulis itu sangat memeras otak dan harus pintar menentukan kata yang tepat
wah,mantab sekali mas. ini kunjungan pertama saya,tapi kayaknya saya langsung jatuh hati ni :D
sangat menyentuh sekali kang gus.. merinding saya membacanya...
trim atas inspirasinya
Wah artikelnya bagus mas, keep posting bro..
Thank's
Rusmadi
Tulisannya bagus, bikin saya keinget ma sesuatu..
Thanx for sharing,
salam
denny
Inspiratif banget .. Jadi ingin instrospeksi diri ..
Tulisannya sangat menginspirasi bgt, Stop dreaming start action...
keep post brother..
tulisannya kurang jelek pak agus!
smoga bermanfaat
deep thinking
alow aku anak baru. ingin tau nyanyak tentang blog tukeran link yuk, ini alamat blog aku.
dwiputra90.blogspot.com
mantap.. puitis bgt kata2nya..
dalem dan inspiratif bangeeet
pertama kali membaca butuh perenungan dan instropeksi terhadap segala yang telah terlewatkan, sebuah kalimat bijak penyejuk hati...
Rusli Zainal Sang Visioner Mantep design templatenya
Maaf aku enggak komentar artikelnya karena aku seneng lihat templatenya
Artikel bagus, isinya dalem bisa dijadikan renungan... :)
maz, kok ga pernah posting artikel yg baru nech...??
-_-'
tulisan di atas sangat menyentuh! menjadi bahan kontemplasi dan pijakan agar dapat menjadi lebih baik.
terima kasih telah berbagi.
http://besteasyseo.blogspot.com/2009/06/stop-dreaming-start-action-jangan-hanya.html
cerita yg sederhana tetapi mempunyai makna yg luar biasa...lanjutkan!!
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, dan mengampuni segala dosa hambanya selain syirik, dan banyak cara untuk menebus segala dosa kita, salah satunya adalah melakukan kebajikan yang timbul dari hati yang bersih (ikhlas).. dan menurut saya (jadi mohon maaf bila salah)... yang lebih afdol adalah bertobat dihadapan dan disaksikan oleh seorang ulama yang sholeh dan mengikuti petunjuknya agar diampuni segala dosa kita.
Sangat menyentuh dan inspiratif Mas... langsung malu dengan segala dosa dan kesalahan yang masih melekat di dalam diri...
kata2nya bagus mas...
jadi terharu nie
Waduh menggarami laut ngapain
cerita yang sangat bagus
bagus mas tulisannya
Menggarami laut itu punya arti yang sangat luas sekali sebenarnya. Tapi kebanyakan punya makna jgn kasih sesuatu pada yg berlebih gak ada manfaatnya. Bukan begitu sobat?
salam kenal. bagus sekali tulisannya.
artikel yang bagus
salam kenal dan salam Stop Dreaming Start Action
judulnya bikin tertarik om, "Menggarami Laut"
Kesannya sangat dalem banget, isinya juga mantab
nice artikel.. bisa jadi sumber inspirasi renungan..
sebuah renungan yang seharusnya dibaca oleh semua orang di negara ini, agar negara ini bisa lebih faham. terimakasih tulisannya
renungan yg menyejukkan hati........
puitis sekali kata2nya
Manusia senantiasa perlu saling memaafkan dan mohon ampun kepada ALLAH. Kita juga perlu selalu belajar untuk hidup rukun dan damai.
wakh keren buanget dan panjang buanget pak dosen....wew lama buangte ane mencari persembunyiannya pak....bagaimana kabarnya nih
Keren artikelnya....
makasih mas minta dukungannya ya
mantap, banyak ide bener nulisnya
Salam kenal sebelumnya blog anda bagus isinya dan bermanfaat bagi saya, jika ada waktu mainya ke blog saya dan tinggalkam komentar OK. Terimakasih
Post a Comment