
*****
Menurut banyak catatan sejarah. Dia termasuk pengikut sang Nabi yang terbebas dari boikot ekonomi dan hukuman sosial. Sanksi yang diterapkan petinggi Mekkah terhadap pengikut gerakan Muhammad. Dokumen sejarah lain, malah mencatat dia sebagai satu-satunya peserta rombongan yang mengumumkan secara resmi keikutsertaannya untuk eksodus , justru pada saat eksodus itu dilakukan secara sembunyi-sembunyi untuk menghindari penghadangan. "Jika diantara kalian ada yang ingin anaknya menjadi piatu,dan istrinya menjadi janda, silakan halangi (perjalanan) saya", begitu yang dikatakannya kala itu. Di depan para petinggi Mekkah yang hendak menghadangnya.
*****
Sekaku itukah sikapnya? Benar ! Dia memang sangat kaku dan tegas terhadap kelompok orang yang menjunjung tinggi ketidak-adilan sosial. Bahkan cenderung ketus bila berhadapan dengan penggila kekuasaan dan penindas kaum pinggiran. Namun. Dia juga sangat lembut, bahkan acap menangis sendirian bila mendengar kabar ada dua atau satu saja -dari sekian banyak rakyatnya- masih miskin atau terpinggirkan secara struktural, atau karena jangkauan pemerintahannya gagal mendistribusikan kemakmuran.
Dialah Khalifah, Kepala Negara sekaligus Kepala Pemerintahan kedua yang hampir tiap malam waktunya dihabiskan untuk meronda tiap sudut gang di wilayah negara sendirian. Untuk menyelidiki apakah ada warga yang masih kelaparan atau masih melarat. Bahkan dia sendiri yang akan memikul sembako seperti gandum atau kurma untuk diserahkan kepada mereka.
Dialah orang dekat Nabi Muhammad yang bila sudah selesai menjalankan tugas kenegaraannya. Segera mengganti lampu penerangan, alat transportasi dan menanggalkan semua fasilitas negara. Dengan peralatan hidup pribadi yang sederhana. "Karena setelah melaksanakan tugas kenegaraan. Saya adalah warga biasa seperti kamu sekalian". Begitu keseharian kehidupannya saat menjadi Kepala Negara.
Dialah tokoh yang untuk penegakan hukum di dalam negeri. Tokoh yang tak segan-segan melakukan eksekusi sendiri pelaku korupsi dan pencurian hak sipil warganya. Tokoh dengan kebijakan luar negeri yang tak segan menantang perang secara terbuka negara adikuasa saat itu, Romawi. Karena sikap penindasan negara adikuasa tersebut terhadap negara-negara kecil yang menjadi jajahan atau wilayah protektoratnya. Karenanya, tak terlalu mengherankan jika Michael H. Hart pun terpaksa mengakuinya sebagai orang paling berpengaruh dalam The 100-nya.
Ya. Dialah Ummar bin Khattab. Orang yang menyerap nilai eksodus dengan serapan subtstantif. Dan dia pula yang selalu menyampaikan pentingnya nilai eksodus. Juga pentingnya substansi eksodus itu sendiri bagi generasi berikutnya. Karena itu pula, maka dia merasa perlu untuk menetapkan peristiwa monumental yang menempuh jarak 470 km tersebut sebagai dimulainya penghitungan Kalender Islam. Peristiwa yang belakangan dikenal sebagai peristiwa Hijrah.
Untuk apa semua itu dilakukannya? Agar generasi berikutnya selalu mengingat nilai penting peristiwa tersebut lebih dalam. Lebih substantif: Hijrah dari sikap cuek bebek terhadap terjadinya ketidak-adilan sosial. Dari sikap hedonisme. Dari sikap menjadikan kekuasaan, gelimang harta dan kemewahan jabatan politik sebagai tujuan hidup menuju keberpihakan kepada kelompok jelata. Pembelaan terhadap pihak tertindas. Dan kekuasaan politik untuk menyejahterakan rakyat.
Akhirnya, selamat menjadikan momentum tahun 1433 Hijriyah. Selamat menyerap makna Hijrah dengan serapan yang lebih substantif: Mari kita paksa siapapun yang memegang amanah kekuasaan di negeri ini untuk mereformasi perilaku. Agar kegemilangan negeri yang mereka janjikan semasa putaran kampanye kemarin bukan sekedar jualan mimpi di siang bolong belaka !
21 comments:
selamat tahun baru ya pak dosen
HIJRAH....
Selamat tahun baru pak
Semoga lebih baik di tahun yang akan datang pak
Happy New Year yaaa.......hope always give a fortune and succes.....tq
See More My Blog
Natha Lia Blog
Download Ebook Free
Download Full Free Software
Adult Blog
met tahub baru pak dos
seandainya ya bang
hehe
ied mubarak..
nice share friend..
thanks :)
Thanks sharing-nya.....good posting!
Kapan yah negara kita punya pemimpin seperti Khalifah Umar?
salam kneal
artikelnya mencerahkan :)
kita hanya bisa berharap yah pak ??
hoping the best for all
kenapa tidak ada lagi kemunculannya.. (khususnya kepemimpinan di RI ini ), apa kita bisanya cuma mengenang menyebarkan cerita-ceritanya dan tidak sedikit yang mencoba meneladaninya. Tapi kok ga' da yang benar-benar " UMAR BIN KHATAB Banggett ".
Sangat terkesan ketika Hukuman potong tangan bagi orang(miskin) yang mencuri, tapi ketika orang tersebut masih berulang dan mengulang mencuri lagi maka yang harus dipotong tangannya adalah orang kaya ( yang ga' berbagi, ga' ada rasa sosialnya ).
nice share, inspiratif :)
Thanks buat sharenya mas...
artikelnya menarik.sukses terus ya mas
mudah2an pemimpin kita bisa dapat mengambil teladannya..
artikel yang memberi inspirasi.
salam kenal pak gus.
Terima kasih info artikelnya mas
nice info
Post a Comment