About me

Blog

29 August 2010

Ramadhan Mubarak, Proklamasi, Perang Badar dan Pembukaan UUD 1945

Puasa, yang dalam pemahaman Jawa sering dimaknai sebagai kegiatan menahan diri dari nafsu merupakan perintah Allah yang tak pernah kering untuk dicari hikmahnya. Apalagi hanya sedikit jenis perintah yang menggunakan fi'il (kata kerja, verb) "kutiba" yang semakna dengan kata 'diwajibkan' AlLah kepada pengikut Muhammad.

Pertama, kutiba 'alaikumul qitaal yang artinya, (telah) diwajibkan bagi kalian (Nabi dan pengikutnya) untuk berperang. Sebuah perintah agar Nabi mengangkat senjata, guna melawan hegemoni suku Quraysh yang selalu menistakan penganut Islam kala itu. Perang yang dikemudian hari dikenal sebagai Perang Badar. Perang dimana jumlah sedikit tidak membuat kalangan Islam terkalahkan oleh Quraysh.

Kedua, kutiba 'alaikumul qishash yang semakna dengan telah diwajibkan untuk melaksanakan hukum qishash. Dan, ketiga, kutiba 'alaikumusysyhiam, yang bermakna (telah) diwajibkan bagi kalian (pengikut muhammad) untuk berpuasa. Sama-sama menggunakan diksi kutiba.

Ada apa dengan kesengajaan Allah dengan penggunaan diksi perintah puasa disetarakan dengan perintah perang pertama kali? dan perintah penerapan hukum qishash pertama kali pula?

Sayyid Qutub, penulis Fii dzilalil Qur'an, menyebut kesengajaan tersebut menunjukkan kesetaraan urgensitas. Atau dengan kata lain, bahwa perang Badar, perang yang diwajibkan untuk mempertahankan eksistensi ummat Muhammad ditengah hegemoni dan penistaan penguasa setempat memiliki nilai yang sebangun dan setara dengan puasa.

Karenanya, sebutan kemenangan (futuhat) yang diberikan kepada para as-sabiqunal awwalun (generasi awal pengikut Muhammad) --yang berperang dengan senjata dan milisi terbatas saat melawan Tentara Quraisy yang terlatih dan berjumlah jauh lebih banyak-- juga dipakai untuk orang yang telah berhasil mengalahkan nafsunya dalam puasa.

Sebegitu urgen perintah puasa bagi orang Islam, sampai-sampai bulan puasa atau bulan Ramadlan juga disebut sebagai syahrut tarbiyyah alias bulan pendidikan. Bulan untuk melatih kematangan jiwa. Disebut pula sebagai bulanpembentukan Syakhsiyah Islamiyah alias pembentukan jiwa yang berserah diri kepada Sang Khalik, Allah azza wa Jalla.

*****

Kedua adalah pelaksanaan bulan puasa yang dihitung berdasarkan penanggalan bulan (qomariyah) dan bukannya menggunakan penanggalan matahari (syamsyiah). Apa maknanya?. Maknanya, agar setiap orang yang berpuasa dapat merasakan bagaimana rasa lapar, dahaga, dan mengekang nafsunya di semua musim.

Kita yang di Indonesia akan pernah merasakan puasa di musim kemarau dan hujan. Penduduk negara dengan empat musim juga akan pernah merasakan puasa di musim panas, semi, salju (dingin), dan gugur.

Cukup mudah dipahami, jika sepeninggal puasa , orang yang berhasil 'mendidik dirinya sendiri menjadi manusia paripurna, mendapat sebutan fitri. Jiwanya akan seputih kertas lakmus alias kembali ke nilai asal kehidupan yang tak lagi terbebani dosa kepada AlLah dimasa lalunya.

*****

Saya jadi ingin memberitahukan. Bahwa saat proklamasi 17 Agustus 1945 dibacakan, adalah (juga) saat waktu dhuha (sekitar jam 10 pagi, wib) di pertengahan bulan puasa alias bulan Ramadlan. Atau dengan kata lain, bahwa naskah proklamasi dibuat dan dibacakan oleh orang yang sebagian besarnya sedang berpuasa, penjahit bendera yang berpuasa, pengibar bendera yang berpuasa, dan diperdengarkan kepada orang yang sebagian besarnya (juga) sedang berpuasa.

Ah. Mestinya keberkahan yang cukup banyak telah terlimpakan pada negeri ini. Namun sayang, terlalu banyak hal yang disia-siakan oleh bangsa ini. Terlalu banyak pemimpin bangsa bersama kelompok mayoritasnya telah membawa negeri ini ke arah yang semakin menjauhi janji yang dibuatnya sendiri:" untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial,..."

Sebuah janji berupa maklumat yang ditulis sendiri. Dengan pena belulang dan tinta keringat serta darah orang terdahulunya. Stempelnya masih hangat. Judulnya masih ditulis dengan huruf tebal: Preambule Oendang Oendang Dasar '45... Nah !

*****

58 comments:

Etet Ireng said...

asyik pertamaxxxxxxxxxxxxxx..

Etet Ireng said...

Saya tingak-tinguk ada orang nggak ya

EbleH 182 said...

Ayo rame-rame cari ridho allah di bulan ramadhan.. Tobat rek...

Benny said...

ayo yang banyak dosa, spt koruptor2..!!
segeralah tobat..!

wendra said...

Jadi, mari berpuasa..

Wah, saya baru tau kang kalau proklamasi 17 Agustus 1945 dibacakan di pertengahan bulan puasa alias bulan Ramadhan. Trims infonya Kang..

chodirin said...

analoginya sangat bisa diterima. selamat berpuasa..

Kristina Dian Safitry said...

pelajaran sejarahku jadi bertambah. txs

Ksatrio Wojo Ireng said...

Trims buat posting entry yang satu ini, banyak hal unik yang terjadi saat proklamasi digelorakan ya..

Selamat menunaikan ibadah puasa, semoga dilancarkan ibadahnya dan salam hangat dari afrika barat!

Hendrawan said...

taon depat atau taon depannya lagi puasanya pas kayak hari proklamator RI, pusas pas 17 agustusan...

Gelandangan said...

mari kita putihkan hati dengan saling memaapkan menyambut bulan yg suci ini

maap yah :D

eeda said...

Met puasa kang. Buka puasa pertama di mana neh ntar?

afwan auliyar said...

memang puasa mjd ajang utk melatih diri & berperang dengan hawa nafsu kita ....

so, barang siapa yg lulus di ramadhan, berarti kita juga bisa bertahan di 11 bulan selanjutnya .. :D

Sinopi said...

ma'ap lahir bathin ya, biar puasa kita afdol..
semoga kita ga jd org yg merugi krn melewatkan kesempatan baik di bulan penuh berkah, rahmat & ampunan Allah swt..

Blogger Addicter said...

selamat ramadhan yah buat kang gus..semoga lancar ibadahnya..sukses kang..:)

mascayo said...

ulasannya empuk banget dibaca mas, .. selamat menjalankan ibadah puasa , semoga mendapatkan kemenangan. Amin

n t a n said...

slamat puasa
semoga ramadhan ini lebih berberkah
;)

enhal said...

selamat menjalankan ibadah puasa ya mas.mohon maaf bila ada salah

jalooe said...

sebenarnya sy penasaran jg.. apa kata " Kutiba " dlm al-Qur'an itu cuman ada pd dua ayat.. entar sy buka fathurahman, hiks... ngerjain saja neh pa Gus ini.. :)

richard™ said...

Saya ini non Muslim yang mau ikut serta perang Badar. Boleh ndak? Nampaknya sudah mulai bosan dengan banyak hal di negri ini. wuuuuhhh...

subagya said...

Om gus.... benar banget seharusnya kemerdekaan ini menjadi berkah ( di bacakan, di hayati, di laksanakan di bulan puasa- 17 agustus 45)... buat bangsa ini. Btw Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Mohon Maaf Lahir dan Bathin....

Anang said...

maaf lahir batin... met puasa

JoVie said...

Jadi terharu Kang Gus...
Memang itu yang terjadi, semua disia2kan ketika bisa disantap semuanya disantap...
dan pasti mereka bakal meneyesal bila kegersangan mulai datang...

Met puasa yah Kang Gus..semoga kita meraih kemenangan murni di bulan suci ini..
oh ya..selama bulan puasa jangan makan sayur-sayuran, buah-buahan, dan kuaha-kuahan melainkan makanlah sayur beneran, buah beneran, kuah beneran biar sehat..betul gak Kang Gus??

masarif said...

selamat menunaikan ibadah shoum, ustadz!

I Ketut Riasmaja said...

Selamat menunaikan ibadah puasa bagi sahabat-sahabat blogger yang menjalankannya...

nita said...

thanks infonya. saya baru tau kalo proklamasi itu pas bulan puasa

met berpuasa. ramadhan mubarak

It's Me said...

met puasa ya... semoga amal ibadah kita diterima Allah SWT amin...

Bayu Aditya said...

met puasa ya bro, smoga thn ini bisa lebih baik dari tahun kmrn.

gus said...

for Suhu Richard...: "ur statements make me can't stopping love you. Jadi ingat kisah sekawanan 'life border' yang menghalangi pengusiran warga palestina pasca pembantaian shabra shatilla oleh Sharoon.
Sekedar tahu, sebagian besar dari mereka bukan kalangan muslim. Tapi siapa sih yang tega melihat org terusir dari tanah airnya sementara yang menolak di sobek dgn laras senapan atau ditembaki seperti cara nazi?"

gus said...

For Kang Ketut: " terimakasih atas penghormatan puasanya Kang..."

guswaelah said...

For jovie + nita + subagya : "sejarawan kita sering tak jujur menulis. seperti kata pemeo sejarah itu sendiri: 'sejarah hanya ditulis oleh pemenang pertempuran'

gus said...

For Kang Jaloe: " di Tafsir klasik Jalalayn juga ada kok Utadz. Seinget saya sosiolog Ali Syariati juga pernah membahasnya"

For All : "selamat berpuasa Juga..."

nona senja said...

selamat berpuasa bagi yang menjalankannya :)

Masenchipz said...

ada buaya beli pulsa..gak terasa kini tlah puasa

metik pepaya make galah..maapin gw ya? klo punya salah?

ada udang mendem dikue..jgn sampe ada dendam ye…

maapin ane yee….

ugiQ said...

selamat menunaikan ibadah puasa, moga amal ibadah kita diterima disisiNya. Amiin.

*SUKSES SELALU UNTUK KITA SEMUA*

Fachia said...

Inspirative sekali nih postingnya.. matur nuwun mas.. ayo puasa sampai penuh romadhon..jgn sampai bolong biar makin banyak berkah

www.putrababel.co.cc said...

pertama; semalamat menunaikan ibadah pusa ja.
kedua; posting ini keren abis, saya jadi dibawa kembali kedalam alam interpretasi pesantren saya 6 tahun lalu.
terakhir; sukses buat semua usahanya!!lam kenal gus, pendatang baru

guswaelah said...

For Fachia: wew, Suhu Facia turun gunung neh....suwun atas kunjungannya suhu...
For Putra Babel, Mba Unieq, Bng Enchips: Saking mndoakan yuk

mantan kyai said...

godong koro dipangan bedhes. seng gak gelem nyepuro koyok bedhes :D nice 2b here :D

bani risset said...

Memang masih sulit sepertinya sob.. mencari pemimpin yang seperti jaman rasulullah dulu :(

Eucalyptus said...

Gimana hari puasa pertama Gus? Udah berkurang dosa, eh...berat badan gak,..? He he he

sawali tuhusetya said...

analisis kaitan antara puasa dan berbagai peristiwa bersejarah yang (nyaris) sempurna, bung. puasa agaknya memang mengandung banyak "keajaiban" yang selalu menarik untuk terus dilacak. selamat menunaikan ibadah puasa. haks... ini sudah memasuki hari ket-3. salam sukses!

Jonbetta said...

Sangat mendalam Gus...

Hendrawan said...

dalem banget pengkajian nya nih, met puasa aja yach..

dee said...

aku baru tau klo proklamasi jatuh bertepatan dengan puasa.. bagus bgt utk mereview sejarah dr sudut pandang yg berbeda..

mfajrinet said...

Yup mari semua:
Wecome to ramadhan great sale..
Jangan lewatkan obral pahala besar-besaran…
diskon dosa sampai dengan 99,9% plus doorprize Lailatul Qadar.
Hanya 30 hari, gunakan waktu sebaik-baiknya.

Edi Psw said...

Selamat menunaikan ibadah puasa. Semoga amalan kita diterima Allah SWT. Amin

SHALEH said...

telat tapi daripada tidak
Met puasa, semoga amalan kita diterima Allah swt. Amin.

informasilowongankerja said...

salut sama om satu ini.bener-bener dibahas tuntas :D

akuinginmenulis said...

selamat puasa kang..semoga menjadi hamba-hamba Allah yang bertakwa

guswaelah said...

For all Sahabat: selamat berpuasa. selamat merenungkan peristiwa sosial yang melewati mata kita. selamat menjalani tarbiyah ruhiah selama sebulan. semoga di hari yang Fitri akhir bulan ramadlan kali ini kesalehan individual dan kesalehan sosial kita makin meningkat tajam

arielz said...

dalem banget wak gus,
saya sadar kalo saya kurang memanfaatkan momen ramadhan penuh barokah ini untuk mendekatkan diri kepadaNYA

sampeyan pancen te o pe,
langsung saya link neh wak gus, mohon link back

474849 said...

Subhan'Alloh....

Kampanye Damai Pemilu Indonesia said...

dalem banget isinya. terima kasih. :)

gooddell said...

slmat menunaikn ibadah puasa bro..mohon maaf lahir dan batinhttp://gooddell.blogspot.com/

Media Indonesia said...

salam kenal .
mogga bulan suci membawa berkah buat kita semua .
amiien .

Inilah Alasan Kenapa Anda Harus Bergabung dengan Oriflame said...

gewaewiorw

Inilah Alasan Kenapa Anda Harus Bergabung dengan Oriflame said...

vdsvewrew wtwebrew re

Museum Budaya said...

salam kenal .
nice post .
thanks udda mau berbagi .

Post a Comment