
*****
Beruntung saya diberi banyak kebebasan mengelaborasi acaraoleh kawan yang menjadi host acara tersebut. Lebih beruntung lagi karena dalam acara yang serba jawa tersebut - tidak hanya sekedar menapresiasi sastra dan seni Jawa klasik semacam tari, wayang, atau karawitan. Tetapi juga berisi film indie, bedah novel berbahasa jawa dan karya seni kontemporer lainnya- saya diperbolehkan mengajukan perlunya 'mengamandemen' kemesra'an antara wangsit dan dunia kekuasaan di tanah jawa.
*****
Sekedar tahu, Soekarno perlu memproklamirkan diri sebagai keturunan Jaka Tingkir untuk memperkuat wibawanya di kalangan bangsawan jawa waktu itu. Soeharto merasa penting untuk menyetarakan diri sebagai penerima wahyu kekuasaan (pulung:jawa). Ritusnya dimulai saat dia masih jauh sebelum menjadi Komandan Pasukan Tjadangan (yang berubah menjadi Kostrad) di daerah sekitar Gunung Pati. Tepatnya, di Sungai Kaligarang, Gunungpati. Belakangan, Suharto membangun Tugu Suharto untuk mengingatkan proses mistifikasi kekuasaannya di tepian sungai tersebut.
Setelah itu berturut-turut Gus Dur, Mega, dan SBY mengikuti jejak pendahulunya. Meski dibantah berkali-kali, namun fakta bahwa SBY, presiden yang peraih gelar doktor bidang Pertanian di IPB tesebut, memerlukan upacara pengambilan sumber mata air dari 7 tempat yang dikeramatkan di tanah Jawa untuk memulai pencalonannya menjadi Presiden. Serta memilih hari pasaran (kalender jawa) disetiap mengambil keputusan pentingnya.
*****
Pertanyaannya adalah, mengapa di jaman posmo seperti ini para pemimpin nasional memerlukan mistifikasi? Tidak mudah menjawabnya. Karena memerlukan ketekunan akademis untuk merunut penggunaan mistifikasi kekuasaan tersebut.
Namun, kutipan seorang jurnalis senior yang sekaligus pengajar sastra Jawa di Unnes berikut barangkali bisa membantu kita untuk menemukan alasannya. Yaitu: "untuk mengembalikan lagi wibawa kekuasaan yang mulai runtuh dihadapan sebagian besar rakyatnya".
*****
Saya jadi teringat pembicaraan terakhir saya dengan mendiang Pramoedya Ananta Tour beberapa bulan selepas dibebaskan dari Nusakambangan. Dengan ditemani sang istri, Muthmainnah dan seorang pegiat Kepal PRD asal UGM, di ruang tamunya yang kecil dibilangan komplek kejaksaan jakarta.
" Sejarah politik Indonesia tak akan terlepas dari sejarah Majapahit dan Tanah Jawa. Yaitu sejarah aneksasi dan baku bunuhuntuk perluasan wewenang kekuasaan. Pra Majapahit pun, Jaman Singasari, menjelaskan semua teori itu. Kekuasaan membolehkan perselingkuhan bahkan baku bunuh saudara sendiri. Ken Dedes, istri bupati Tumapel (kediri saat ini) Tunggul Ametung diselingkuhi Ken Arok. Sebelum tragedi pembunuhan dilakukan. Majapahit juga begitu. Sebab, kekuasaan merupakan puncak pencarian jati diri bagi orang Jawa".
"Itulah kenapa menumbalkan rakyat banyak adalah (seperti) kenicayaan dalam sejarah politik Indonesia", celetuk saya. ""Itulah jawa dan itulah indonesia" jawab Pram sambil mengepulkan rokok dan sesekali membetulkan alat bantu pendengaran yang kurang pas.
*****
Mengingat perkataan Pram diatas, membuat saya ingin mengingat (kembali) peristiwa berdarah yang menyertai proses alih kekuasaan terakhir, mulai kasus santet Banyuwangi, kasus Ambon, Kasus Maluku Utara yang diikuti kasus Poso. Terus kasus konflik horisontal Sampit, Bom Bali, Bom JW Mariot, Bali jilid II dst. Ya rentetan peristiwa yang setelah saya tarik surut kebelakang, ternyata lebih sering dipicui oleh peralihan pimpinan partai, pemilukada, dan peralihan kekuasaan nasional.
Namun, belum lagi saya berhasil mengingat dan mencatat kembali peristiwa kerusuhan yang memakan korban nyawa tak sedikit tersebut. Terdengar beberapa stasiun telivisi nasional mengeluarkan breaking news-nya: Kerusuhan antar suku di Tarakan meledak, Kerusuhan antar preman di PN Jaksel menyusul kemudian, dan sehari berikutnya kerusuhan laten antara masyarakat dengan penganut Ahmadiyah meledak lagi.
*****
Saya tak yakin, kerusuhan akan segera berhenti di republik ini dalam waktu dekat. Karena saya masih melihat arus besar yang sama di layar sosial kita. Arus tersebut adalah adagium "bahwa kekuasaan akan selalu memerlukan korban gelimang darah rakyat tak bersalah."
Seorang karib lain yang menjelaskan dengan teori perilaku politik dengan pendekatan yang relatif lebih sederhana. Bahwa kerusuhan demi kerusuhan yang belakangan terjadi lebih disebabkan karena sebagian petinggi politik kita masih "menjadikan politik sebagai panglima" dalam meraih kekuasaan. "Jadi, selama ideologi yang bertengger di otak pelaku politik adalah kekuasaan sebagai panglima, maka selama itu pula kita tak bisa berharap kerusuhan akan segera berakhir di republik kita"
*****
148 comments:
Yesss pertamaaax dulu ...... komentar nya belakangan.. jarang-jarang dapat pertamaaax nigh di sini
waaah serem amat yak sejarah jawa.. saling bunuh membunuh hanya untuk kekuasaan... dan lagi masih percaya ama hal-hal magik wekekekek ada-ada aja
Iya deh gak habis pikir.. kenapa ya di jaman yang seperti ini msh banyak orang yang percaya ama Begituan... kl saya melihat POLITIK itu emang kejam... Turut duka cita untuk tragedi pasuruan..
Itulah pulau jawa.Selalu menyimpan misteri
tradisi politik tumpas kelor, yang berhasil mengambil alih kekuasaan politik, menghabisi lawan-lawanya.
loh..loh..bunda kok dibawa-bawa..itu loh... nyi kanjeng roro kidul ha.ha.ha.ha
HUe he he, masyarakat Indonesia gak akan pernah lepas dari budaya kepercayaan kaya gitu ya...
wah... orang2 indonesia masih banyak yg percaya dengan hal klenik sampe2 mau jadi caleg aja pake dukun :D
Makanya belajar budaya dan sejarah itu sangat penting. Jadi kl ada kejadian model2 kaya gini, kita ga kaget lagi karena dulu sejarah pernah mencatat hal serupa
aku tertariiiik belajar sejarah jawa.malu juga nih gw,orang jawa gak tahu sejarah dan bahasa jawa,he..he..
tapi apakah nggak terpikirkan islam disana !?!?
sejarah juga mengatakan islam pernah lahir dijawa yg ngerubah smua tatanan orang jawa !?!?
wah....., moga tidak lahir ken arok baru pada pilihan nanti....
Wah.. aku bener2 baru tahu sejarah jawa kayak apa.
Orang jawa terkenal dengan kesopanan dan keluwesannya. Tapi di balik itu, orang jawa jadi beringas ketika tertindas. Di ibaratkan "Air tenang menghanyutkan"
postingan yang menarik dan mengandung sentilan yang halus ya memang itulah yang terjadi sepertinya mas tragedi tumapel serta caracara meraih kekuasaan dengan segala cara itu masih kental terlihat mas dan sepertinya mengalir darah perampok di rumah saya terdahulu hehehe
salam
wah..aku jadi makin bangga jadi orang jawa.. ndeso sisan ..
Politik Indonesia emang ga jauh dari Sistem Kerajaan.. (sok tau ya saya?? he,he)...
Siapapun Presiden di Indonesia, saya cuma mau Tanggung Jawab atas jabatannya kepada Rakyat...
Terimakasih atas Perhatiannya...
he,he,he
walaupun tidak sehebat analisa suhu.. tapi sering jg sy ngobrol sama teman ttg ini.. hihih
reques suhu..minta dong bedah buku na paradigma islam untuk aksi - alm.kuntowijoyo...
Jawa Tunggal Ika? Dan Mang Usil @ "Kompas" menuliskan: "Indonesia bukan hanya Jawa"!
Jawa memang menarik. Andaikan Suhu lebih dalam menyorotinya dengan kacamata NU dan Muhammadiyah.
Namun dibalik itu semua saya sering bertanya demikian: "kenapa tak sedikit orang yang saya panuti selalu berbau Jawa, entah asli Jawa, Cina Jawa, Batak tinggal di Jawa, Bule beristri Jawa, Papua kuliah di Jawa, dan jawa-jawa yang lainnya"?
Dan di sisi lainnya saya suka nampak aneh dengan Jawa yang sok ke Jakarte-jakarte'an hingga ke inglis-inglis'an. I dunno, tak mudah memang untuk mengeluarkan justifikasi, mengingat adanya sesuatu dibalik paradigma Jawa tersebut.
Sebut saya kurang gaul.
Tapi sumpeh, saya baru ngeh bahwa Universitas Negeri Semarang ternyata ada jurusan Sastra Jawa-nya.
menurut saya budaya politik indonesia juga kental pengaruh budaya jawanya. yg paling jelas selama pemerintahan suharto/orde baru, spt nepotisme, feodalisme, mikul duwur mendem jero, dll. untungnya sekarang udah mulai berkurang...pemimpin/pemerintah sekalipun bisa ditumbangkan dan diseret ke pengadilan
selalu saja tulisan mas berat dimata saya. Apa mungkin karena otak iis yang sedikit ya mas?
For mba Titi: hehehe...saya suka istilah tumpas kelornya
For Afwan Auliyar: perlu uji sejarah yang khusus membicarakan itu Mas. Setahu saya Mataram baru yang dirintis Sultan Ageng Tirtayasa yang berakhir di Kerajaan Surakarta dan Yogyakarta saat ini adalah sisa sejarah yg msh bisa kita lihat.
Meskipun kita bisa berselisih sudut pandang soal pengaruh islam di tanah jawa. Namun secara formal gelar sebelum mataram dipecah menjadi dua kerajaan oleh perjanjian Gianti (13 Februari 1755) antara Pakubuni (Surakarta) dan Mangkubumi (Ngayogyakarta) namun gelar kedua pecahan Mataram Baru tersebut masih menyebutkan kalimat: Senopati Ing Alega Sayidin Panatagama Khalifatullah. Yang berarti
Panglima tertinggi angkatan perang Yang mulia KhalifahtulLah Imam Agama (Islam)
dulu baku bunuh antar sesama penguasa , sekarang baku bunuh penguasa terhadap rakyatnya .. apa seperti itu maksudnya Gus ... ?
For Suhu Richards: pusing gara2 postingan turun atau karen harga saham label energi pada turun neh. Rugi berapa lot neh tradingnya kemarin
For mas Indra Fansblog: silakan buat promosi apa saja. saya ikut senang kok kalao mas Indra merasa senang promo dengan cara begini
For Genthokelir: waduh bahagia suhu bersedia nengokin blog muridnya
For Kang Suhu Jaloe: hehehe...saya aslinya hanya seorang akuntan Kang. Jadi rasanya harus belajar duku soal paradigma-nya almarhum kuntowidjoyo yag masyhur itu.
Berbahagialah org Sunda karena Pajajaran menajdi semacam Vatikan bagi italia. Karena meski majapahit bisa menaklukkan melayu sampai Zulu di filipina. Tapi tak pernah berhasil menaklukkan, apalagi menjajah Pajajaran hehehe...
ngoment dlu ah, bru bca :D
kayaknya emang budaya jawa lengkap dengan segala asesorisnya melekat erat dengan bangsa ini. jadi ikutan bangga nih... :)
Begitulah sejarah Bangsa ini terutama di Tanah Jawa, mulai Kerajaan Mataram kuno, Majapahit,dan kembali ke Mataram banyak intrik, baik untuk berebut kekuasaan dan pengaruh di negeri ini baik dengan jalan logis maupun klenik. Kalau sekarang untuk kepopuleran atau membangun paradigma media Televisi banyak digunakan untuk mengkampayekan diri Capres dan Partai, Semoga masyarakat memilih pemimpinnya dengan jujur, Salam
BTW : Sorry Cak baru sekarang blogwalking dan posting soalle sibuk nyiapin materi presentasi Bos.
kalau semuanya pakai sistem 'baku bunuh' trus... siapa yang akan hidup untuk manata bangsa ini....?
wuilah,orang gede memmang beda.
btw,nanya.apakah ada jurusan sastra jawa itu???saya kaget ada jurusan macam itu.beneran.
namanya juga kekuasaan,dimanapun juga seperti itu. dari nobunaga oda ke muawiyah bin abi sofyan. sampai ke indo juga???haaaah.masa?
Untuk itu, siapapun yang merasa dirinya harus berpikir bagaimana menjadi kuat dari sekarang. tak peduli apapun halangannya. Bila penguasa tak peduli. Cukup kita yang peduli. Mari membangun bangsa dari diri sendiri
kritik yang bagus untuk pemerintah,bro!!
itulah sejarah jawa yang uniq dan penuh misteri.. ayo tetap smangat.!
Wah ternyata pak ustadz sudah ketemu dengan guru idola saya..Sang Sosialis Sejati Pramoedya...saya komentar apa-apa pak ustadz karena tulisan disini selalu keren abis..
Kayaknya yang namanya sejarah perebutan kekuasaan selalu terjadi pertumpahan darah ya...
Jadi sedih karena gus mengangkat lagi tentang musibah pasuruan :(
Yaitu: "untuk mengembalikan lagi wibawa kekuasaan yang mulai runtuh dihadapan sebagian besar rakyatnya".
=======
Salut banget dengan Tekad Mas Cip...
Jadi pengen kenalan....
btw, Ingatan Babeh kuat juga yah....
dari jaman Ken Arok sampe SBY, jadi penasaran..umur Babeh berapa yah sekarang?
Kira2 Babeh tahu gak kapan Ken Arok mengambil keris dari Tunggul Ametung?...:D
Saya jadi teringat dimana 21 orang mati sia-sia hanya untuk mengantri uang zakat sebesar 20 ribu rupiah di Pasuruan Jawa Timur. Masih banyak kasus serupa. Bagi Penguasa angka 20 barangkali sekedar bilangan. Saya tak yakin SBY, Mensos, Gubernur Jawa Timur dan Bupati Pasuruan membayangkan bahwa 21 orang tersebut meningglkan suami atau istri, atau anak demi selembar uang 20 ribuan. Uang yang hanya cukup untuk makan sehari saja.
Saya tak yakin, masih tersisa sedikit nurani dalam Baju kekuasaan mereka. Sama dengan tak yakinnya saya bahwa pemimpin partai politik kita sudah meninggalkan adagium besar "bahwa politiklah yang menjadi panglima kehidupan berbangsa kita. Bukan menjadikan kekuasaan untuk tujuan kesejahteraan rakyatnya, tapi sekedar untuk memakmurkan teman separtai atau kerabatnya.
kata2 anda tepat pemikiran yang jernih GUS, semoga posting anda didengar dan dilihat dan dirasakan oleh Par pejabat.
emang makhluk yang namanya manusia ga ada kenyangnya......
Alangkah indahnya dunia ini jika tidak ada manusia murka ! terlihat disana sini terbuka senyum lebar2 karena tidak saling menikam !
Sadarlah wahai kamu manusia !
berbicara masalah singosari, saya jadi teringat kisah kebo ijo yang menjadi tumbal sebuah kekuasaan. kebo ijo diceritakan sebagai seorang prajurit yang lugu sehingga diperalat oleh ken arok untuk merebut ken dedes dari tangan tunggul ametung, sekaligus untuk melakukan kudeta.
mungkin kisahnya mirip pada waktu terjadinya G-30 September. demi merebut kekuasaan, soeharto mengorbankan para jenderal untuk mendapatkan supersemar dari soekarno.
ternyata, tidak ada yang baru dibawah sinar matahari.
For ABang be Bozz.:
Saya sedang rajin2nya melahap buku Gonggong (Anhar), Asvi, Mansyur, dan beberapa lainnya.
Saya tak membantah soal kemiripan kisah ken arok dengan G30S 1965. Namun, dibanding sinyalemen bhw Suharto adalah King makernya. Saya lebih cenderung melihat Suharto sebagai Sejenis "penumpang gelap kereta revolusi" yang bisa melawan kultus Sukarnoisme, dan kelompok Alergi PKI disekalangan AD waktu itu.
@gus
saya sendiri bukan orang yang gemar membaca. ya, saya tahu pak anhar gonggong seorang sejarawan yang bisa dibilang termasuk seorang yg kritis dalam menyampaikan fakta sejarah.
sebenernya yang saya ingin garis bawahi adalah, perlu adanya revisi sejarah besar2an, khususnya pada kurikulum buku sejarah anak sekolah dasar.
banyak terjadi hal2 yang melenceng dari peristiwa yang sebenarnya.
salam hormat dari seorang newbie (saya sangat mengagumi semua tulisan2 gus)
yah maklum aja, Indonesia kan bukan kerajaan, tapi dinasti. Contohnya dinasti Soeharto..
andai saja beberapa kata dari lagu *imagine* nya John Lennon menjadi kenyataan, bagus juga kali yah.
Imagine there's no country... (berarti ga ada penguasa) wkwkwkwk *anarchy mode:ON*
maaf kang hehe
Moga2 aja para pemimpin negri ini bisa sadar...
semangat sellau mas..
By
Mobil Keluarga Ideal Terbaik Indonesia
Luar biasa mas..ulasannya...
By
Mobil Keluarga Ideal Terbaik Indonesia
mantep banget...ulasannya mas..saluut
By
Mobil Keluarga Ideal Terbaik Indonesia
kadang-kadang dipikir aneh juga ya..jaman semodern ini masih percaya pada beginian..hehe..
nice artikelnya gan
sukses selalu n lanjutkan
bagus artikelnya kak
nambah pengetahuan dalam negri
nice post...
kunjungi:
http://disuka.com/News/menjadi-blogger-yang-bahagia-%7C-idegue-blog/
pantesan ya negarane amburadul
Java is the best lahhhh....
Regards,
AUTO ROTARY bintaro AC Mobil
(021)734 2209
www.autorotaryacmobil.blogspot.com
ternyata indonesia sangat kaya dengan kebudayaannya ya .....hebat saya bangga dilahirkan menjadi seorang indonesia lo sempat kunjung balik gan.....salam sahabat
ulasannya menarik.. bangsa kita memang ga bisa jauh2 dr hal2 mistis seperti itu ya..
Sangat Inspiratif dan memberi motivasi bagi saya agar lebih bersemangat untuk berkarya. Makasi yah mas info artikelnya, indonesia emang kaya akan kebudayaanya :)
ya ini lah bedanya kita dengan bangsa2 lain, maknya jd gini2 aja dari dulu..., coba liat bangsa2 tetangga?
Mantab banget sob sejarahnya . . .
Salam.
ngunduh center
dasar tukang spam
Memang Jawa itu luar biasa!!!!
wah jadi inget cerita jaman dulu mas
salam knal yah
bnner bgt .
jawa emang gudang.a ilmu .
gga salah klo jawa dikenal kota pendidikan karena banyak sejarah.a .
hheu* .
nyuwun sewu .
salam kennal mas .
postinganne ketutupan sama komentar.. ane gak bisa baca .. huk huk huk
orang jawa tp g bs basa jawa alus
hehe
hmmm, jadi betapa prinsip hidup orang jawa tiak berubah dari jaman kerajaan2 dulu...
Seperti biasa, mengulangi kesalahan yang sama
salam kenal .
niice post .
thanks .
Salam Kenal aja. Noce post
Blogwalking ajah
Nice Post
Kunjung balik ya....
wah,,nice post b
numpang berkunjung kunjung balik yak,,,
makasih
mampir ke blogku juga ya..
salam kennal mas.
good article .
makasih yaa .
sukses .
Salam kenal ja mas
Salam kenal ja mas
Salam kenal ja mas
g bisa ke baca tuh mas tulisannya yang lain..hehee..salam kenal aja mas...
Ada gula
Ada semut
melihat postinya jawa
rasanya hati menjadi kecut,
terima kasih kang sudah berbagi infomrasi tentang ken arok.
Pertamax
gaewiogejwoj
fewmfewioajrewajira waefheoawoaewjoe
terima kasih sudah memberi pengetahuan tentang budaya jawa
telat jadi pertamax
mr x
tukang nyepam
mengenaskan sejarah jawa, saling membunuh demi kekuasaan
salam kenal .
makasih buat infonya .
akhirnya postingan ny bantu aku krja tugas. . Makazih
Mari bersama-sama jadikan Indonesia lebih baik..lam kenal n makasih atas dukungan dan artikelnya yang menarik
salam kenal .
tradisi jawa memnga masii kental digunakan tapi dari tradisi itulah banyak yang dirugikan .
artikel yang sangat briliant Gus
ckckck... baru tau saya semua presiden kita melakukan rutual dulu sebelum menjabat.
klo di amerika, obama mengambil tujuh keping pecahan batu kryptonite dulu untuk menyetarakan dirinya sebagai pengganti superman.
Orang Jawa itu biasanya manis manis halus kayak saya ....^_^ penuh sopan santun kayak saya juga...Bahkan keris orang Jawa pantang ditunjukkan selalu disimpan di belakang karena gak elok senjata dipertontonkan. Katanya guru Bahasa Jawaku..Huruf Jawa itu kalo dipangku jadi huruf mati. Untuk mengalahkan Jawa harus dipangku dinina bobo kan... Katanya gitu sih
Jawa ku keren sekali... hidup jawaaaa
Dukung STMIK AMIKOM menuju Research University
http://kampus-ungu.blogspot.com/2010/11/stmik-amikom-menuju-research-university.html
terus terang, saya sangat tersentuh membaca tulisan mas. apalagi dengan dua paragraf terakhir. kadang rakyat yang dijadikan alasan, kadang seringkali rakyat yang menjadi korban. saya kira sejarah sangat perlu, tapi untuk menjadi cermin kita. tapi terkadang yang terjadi, sejarah berulang kembali. terima kasih atas postingannya.
niice post !!
^_^
wah sangat membantu mas artikelnya buat ngerjain tugas saya
salam kenal www.tercacad.blogspot.com
tks infonya ya....
nice info, dimana pelajaran sejarah uda nga ada lagi
berkunjung & salam kenal
bagus kak artikelnya
jadi nambah2 pengetahuan
artikel bagus
makasih ya udah di share
nice info
salam kenal mass
Hi'
nice blog,
thanks for info n give me idea..
"Find Jobs In My Area"
Salam kawan.. Sejarah zaman dulu memang menarik dan bis ajadi pelajaran untuk kita di masa kini.
sungguh terlalu demi kekuasa tega saling tikam ampuun da'aah....
[URL="http://www.cisco26.com"]Training Cisco[/URL]
nais inpoh gan, emang qt ga boleh melupakan sejarah kok.
waduh ane gak ngerti hal bginiann
inget pelajaran sejarah jaman smp hehehe
postingan yang bagus mas :D
sebagai org jawa saya merasa sangat bangga sekali.... thanks.
itulah sejarah jawa di masa lalu...
nice article and interesting site
ijin moco mas....
TV ONLINE - RCTI - TRANS TV - SCTV - GLOBAL - TV - MIVO.TV
TV ONLINE - RCTI - TRANS TV - SCTV - GLOBAL - TV - MIVO.TV
hanya bisa ber kata "BINGUNG" tanpa komen apa-apa
just a simple of blog for sharing
artikelnya bagus
blog nya bagus
mari bertukar link dengan
http://blog.umy.ac.id/tutorialblogging/
salam kenal
Ken Arok ! wong sakti jaman dulu. Asalnya maling karena mbeling akhirnya semua pangling. Maling jadi Raja Singosari.
artikeel yg bagus dan menarik . salam kenal :)
wah ken arok...nice gan
kayaknya emang budaya jawa lengkap dengan segala asesorisnya melekat erat dengan bangsa ini. j
budaya indonesia memang beragam....tapi sayang kurang dilestarikan
oooo gitu ta ceritane, saya baru tau
Terima kasih atas info nya,,,sungguh sangat bermanfaat,,semoga berguna buat semua..
wow keren...
sekarang juga banyak yg menghalalkan segala cara
makasih infonya,,,
Nice info....
numpang lewat..
blogwalking..
sukses...
kalo cuma untuk mencari kekuasaan tidak perlu saling menjatuhkan dan bunuh membunuh, bersikaplah seportif.. fair itu lebih baek.
mantaaaaap ni infonya,,,, langsung aja ke tkp
welehh.. masalah politik ya.. :).. mampir aja deh..
mungkin kedepannya kita pilih presiden yg non jawa,biar pengaruh ajaran kerajaan kejawenny bisa hilang
waahh politik nnihh .. ;)
Saya sendiri juga orang jawa, banggga jadi ORANG JAWA TULEN
pemimpin kalau masih menggunakan seperti itu berarti ora percoyo sama sang kuoso..
blogwalking....mampir balik ya kang.......
kalau yang kayak di film itu, keturunan ningrat dan cara bergaulnya ga boleh sembarangan, masih ada gak mas sampai sekarang? http://www.xbook.us
Salam
Tetap menjaga tradisi yang ada dari leluhur mesti harus dilakukan dan tetap mengingat juga bahwa kita telah hidup djaman moderen sehingga jangan sampai salah penafsiran.
koment terakhir sept 2008 msh normal, setelah itu tahun berikutnya numpang baclink doang :)
Post a Comment