About me

Blog

12 March 2012

Jawa, Ken Arok, Majapahit, Dan Poitik Penghalalan Segala Cara

Jawa , merupakan sumber penggalian filsafat adalah keniscayaan. Namun kadang Jawa sekaligus sumber paradoks itu sendiri. Itu hal yang bisa saya kutip selama mengikuti kegiatan 'pencarian kembali budaya Jawa' selama tiga hari dua malam di arena Kampung Seni Lerep Semarang, beberapa tahun lalu.

*****
Beruntung saya diberi banyak kebebasan mengelaborasi acaraoleh kawan yang menjadi host acara tersebut. Lebih beruntung lagi karena dalam acara yang serba jawa tersebut - tidak hanya sekedar menapresiasi sastra dan seni Jawa klasik semacam tari, wayang, atau karawitan. Tetapi juga berisi film indie, bedah novel berbahasa jawa dan karya seni kontemporer lainnya- saya diperbolehkan mengajukan perlunya 'mengamandemen' kemesra'an antara wangsit dan dunia kekuasaan di tanah jawa.

*****

Sekedar tahu, Soekarno perlu memproklamirkan diri sebagai keturunan Jaka Tingkir untuk memperkuat wibawanya di kalangan bangsawan jawa waktu itu. Soeharto merasa penting untuk menyetarakan diri sebagai penerima wahyu kekuasaan (pulung:jawa). Ritusnya dimulai saat dia masih jauh sebelum menjadi Komandan Pasukan Tjadangan (yang berubah menjadi Kostrad) di daerah sekitar Gunung Pati. Tepatnya, di Sungai Kaligarang, Gunungpati. Belakangan, Suharto membangun Tugu Suharto untuk mengingatkan proses mistifikasi kekuasaannya di tepian sungai tersebut.

Setelah itu berturut-turut Gus Dur, Mega, dan SBY mengikuti jejak pendahulunya. Meski dibantah berkali-kali, namun fakta bahwa SBY, presiden yang peraih gelar doktor bidang Pertanian di IPB tesebut, memerlukan upacara pengambilan sumber mata air dari 7 tempat yang dikeramatkan di tanah Jawa untuk memulai pencalonannya menjadi Presiden. Serta memilih hari pasaran (kalender jawa) disetiap mengambil keputusan pentingnya.

*****

Pertanyaannya adalah, mengapa di jaman posmo seperti ini para pemimpin nasional memerlukan mistifikasi? Tidak mudah menjawabnya. Karena memerlukan ketekunan akademis untuk merunut penggunaan mistifikasi kekuasaan tersebut.

Namun, kutipan seorang jurnalis senior yang sekaligus pengajar sastra Jawa di Unnes berikut barangkali bisa membantu kita untuk menemukan alasannya. Yaitu: "untuk mengembalikan lagi wibawa kekuasaan yang mulai runtuh dihadapan sebagian besar rakyatnya".

*****

Saya jadi teringat pembicaraan terakhir saya dengan mendiang Pramoedya Ananta Tour beberapa bulan selepas dibebaskan dari Nusakambangan. Dengan ditemani sang istri, Muthmainnah dan seorang pegiat Kepal PRD asal UGM, di ruang tamunya yang kecil dibilangan komplek kejaksaan jakarta.

" Sejarah politik Indonesia tak akan terlepas dari sejarah Majapahit dan Tanah Jawa. Yaitu sejarah aneksasi dan baku bunuhuntuk perluasan wewenang kekuasaan. Pra Majapahit pun, Jaman Singasari, menjelaskan semua teori itu. Kekuasaan membolehkan perselingkuhan bahkan baku bunuh saudara sendiri. Ken Dedes, istri bupati Tumapel (kediri saat ini) Tunggul Ametung diselingkuhi Ken Arok. Sebelum tragedi pembunuhan dilakukan. Majapahit juga begitu. Sebab, kekuasaan merupakan puncak pencarian jati diri bagi orang Jawa".

"Itulah kenapa menumbalkan rakyat banyak adalah (seperti) kenicayaan dalam sejarah politik Indonesia", celetuk saya. ""Itulah jawa dan itulah indonesia" jawab Pram sambil mengepulkan rokok dan sesekali membetulkan alat bantu pendengaran yang kurang pas.

*****

Mengingat perkataan Pram diatas, membuat saya ingin mengingat (kembali) peristiwa berdarah yang menyertai proses alih kekuasaan terakhir, mulai kasus santet Banyuwangi, kasus Ambon, Kasus Maluku Utara yang diikuti kasus Poso. Terus kasus konflik horisontal Sampit, Bom Bali, Bom JW Mariot, Bali jilid II dst. Ya rentetan peristiwa yang setelah saya tarik surut kebelakang, ternyata lebih sering dipicui oleh peralihan pimpinan partai, pemilukada, dan peralihan kekuasaan nasional.

Namun, belum lagi saya berhasil mengingat dan mencatat kembali peristiwa kerusuhan yang memakan korban nyawa tak sedikit tersebut. Terdengar beberapa stasiun telivisi nasional mengeluarkan breaking news-nya: Kerusuhan antar suku di Tarakan meledak, Kerusuhan antar preman di PN Jaksel menyusul kemudian, dan sehari berikutnya kerusuhan laten antara masyarakat dengan penganut Ahmadiyah meledak lagi.

*****

Saya tak yakin, kerusuhan akan segera berhenti di republik ini dalam waktu dekat. Karena saya masih melihat arus besar yang sama di layar sosial kita. Arus tersebut adalah adagium "bahwa kekuasaan akan selalu memerlukan korban gelimang darah rakyat tak bersalah."

Seorang karib lain yang menjelaskan dengan teori perilaku politik dengan pendekatan yang relatif lebih sederhana. Bahwa kerusuhan demi kerusuhan yang belakangan terjadi lebih disebabkan karena sebagian petinggi politik kita masih "menjadikan politik sebagai panglima" dalam meraih kekuasaan. "Jadi, selama ideologi yang bertengger di otak pelaku politik adalah kekuasaan sebagai panglima, maka selama itu pula kita tak bisa berharap kerusuhan akan segera berakhir di republik kita"

*****


148 comments:

subagya said...

Yesss pertamaaax dulu ...... komentar nya belakangan.. jarang-jarang dapat pertamaaax nigh di sini

subagya said...

waaah serem amat yak sejarah jawa.. saling bunuh membunuh hanya untuk kekuasaan... dan lagi masih percaya ama hal-hal magik wekekekek ada-ada aja

Mama Shasa dan Syafiq said...

Iya deh gak habis pikir.. kenapa ya di jaman yang seperti ini msh banyak orang yang percaya ama Begituan... kl saya melihat POLITIK itu emang kejam... Turut duka cita untuk tragedi pasuruan..

Dunia tki said...

Itulah pulau jawa.Selalu menyimpan misteri

blognya-titi said...

tradisi politik tumpas kelor, yang berhasil mengambil alih kekuasaan politik, menghabisi lawan-lawanya.

Bunda Rierie said...

loh..loh..bunda kok dibawa-bawa..itu loh... nyi kanjeng roro kidul ha.ha.ha.ha

Eucalyptus said...

HUe he he, masyarakat Indonesia gak akan pernah lepas dari budaya kepercayaan kaya gitu ya...

It's Me said...

wah... orang2 indonesia masih banyak yg percaya dengan hal klenik sampe2 mau jadi caleg aja pake dukun :D

eeda said...

Makanya belajar budaya dan sejarah itu sangat penting. Jadi kl ada kejadian model2 kaya gini, kita ga kaget lagi karena dulu sejarah pernah mencatat hal serupa

Kristina Dian Safitry said...

aku tertariiiik belajar sejarah jawa.malu juga nih gw,orang jawa gak tahu sejarah dan bahasa jawa,he..he..

afwan auliyar said...

tapi apakah nggak terpikirkan islam disana !?!?

sejarah juga mengatakan islam pernah lahir dijawa yg ngerubah smua tatanan orang jawa !?!?

alief said...

wah....., moga tidak lahir ken arok baru pada pilihan nanti....

Ebleh said...

Wah.. aku bener2 baru tahu sejarah jawa kayak apa.
Orang jawa terkenal dengan kesopanan dan keluwesannya. Tapi di balik itu, orang jawa jadi beringas ketika tertindas. Di ibaratkan "Air tenang menghanyutkan"

genthokelir said...

postingan yang menarik dan mengandung sentilan yang halus ya memang itulah yang terjadi sepertinya mas tragedi tumapel serta caracara meraih kekuasaan dengan segala cara itu masih kental terlihat mas dan sepertinya mengalir darah perampok di rumah saya terdahulu hehehe
salam

meme story said...

wah..aku jadi makin bangga jadi orang jawa.. ndeso sisan ..

Bani "BBoy Kodok" said...

Politik Indonesia emang ga jauh dari Sistem Kerajaan.. (sok tau ya saya?? he,he)...

Siapapun Presiden di Indonesia, saya cuma mau Tanggung Jawab atas jabatannya kepada Rakyat...
Terimakasih atas Perhatiannya...
he,he,he

jaloee said...

walaupun tidak sehebat analisa suhu.. tapi sering jg sy ngobrol sama teman ttg ini.. hihih

reques suhu..minta dong bedah buku na paradigma islam untuk aksi - alm.kuntowijoyo...

richard said...

Jawa Tunggal Ika? Dan Mang Usil @ "Kompas" menuliskan: "Indonesia bukan hanya Jawa"!
Jawa memang menarik. Andaikan Suhu lebih dalam menyorotinya dengan kacamata NU dan Muhammadiyah.

Namun dibalik itu semua saya sering bertanya demikian: "kenapa tak sedikit orang yang saya panuti selalu berbau Jawa, entah asli Jawa, Cina Jawa, Batak tinggal di Jawa, Bule beristri Jawa, Papua kuliah di Jawa, dan jawa-jawa yang lainnya"?

Dan di sisi lainnya saya suka nampak aneh dengan Jawa yang sok ke Jakarte-jakarte'an hingga ke inglis-inglis'an. I dunno, tak mudah memang untuk mengeluarkan justifikasi, mengingat adanya sesuatu dibalik paradigma Jawa tersebut.

Revina Octavianita said...

Sebut saya kurang gaul.
Tapi sumpeh, saya baru ngeh bahwa Universitas Negeri Semarang ternyata ada jurusan Sastra Jawa-nya.

nita said...

menurut saya budaya politik indonesia juga kental pengaruh budaya jawanya. yg paling jelas selama pemerintahan suharto/orde baru, spt nepotisme, feodalisme, mikul duwur mendem jero, dll. untungnya sekarang udah mulai berkurang...pemimpin/pemerintah sekalipun bisa ditumbangkan dan diseret ke pengadilan

iis sugianti said...

selalu saja tulisan mas berat dimata saya. Apa mungkin karena otak iis yang sedikit ya mas?

guswaelah said...

For mba Titi: hehehe...saya suka istilah tumpas kelornya
For Afwan Auliyar: perlu uji sejarah yang khusus membicarakan itu Mas. Setahu saya Mataram baru yang dirintis Sultan Ageng Tirtayasa yang berakhir di Kerajaan Surakarta dan Yogyakarta saat ini adalah sisa sejarah yg msh bisa kita lihat.
Meskipun kita bisa berselisih sudut pandang soal pengaruh islam di tanah jawa. Namun secara formal gelar sebelum mataram dipecah menjadi dua kerajaan oleh perjanjian Gianti (13 Februari 1755) antara Pakubuni (Surakarta) dan Mangkubumi (Ngayogyakarta) namun gelar kedua pecahan Mataram Baru tersebut masih menyebutkan kalimat: Senopati Ing Alega Sayidin Panatagama Khalifatullah. Yang berarti
Panglima tertinggi angkatan perang Yang mulia KhalifahtulLah Imam Agama (Islam)

mascayo said...

dulu baku bunuh antar sesama penguasa , sekarang baku bunuh penguasa terhadap rakyatnya .. apa seperti itu maksudnya Gus ... ?

guswaelah said...

For Suhu Richards: pusing gara2 postingan turun atau karen harga saham label energi pada turun neh. Rugi berapa lot neh tradingnya kemarin

guswaelah said...

For mas Indra Fansblog: silakan buat promosi apa saja. saya ikut senang kok kalao mas Indra merasa senang promo dengan cara begini

guswaelah said...

For Genthokelir: waduh bahagia suhu bersedia nengokin blog muridnya

guswaelah said...

For Kang Suhu Jaloe: hehehe...saya aslinya hanya seorang akuntan Kang. Jadi rasanya harus belajar duku soal paradigma-nya almarhum kuntowidjoyo yag masyhur itu.

Berbahagialah org Sunda karena Pajajaran menajdi semacam Vatikan bagi italia. Karena meski majapahit bisa menaklukkan melayu sampai Zulu di filipina. Tapi tak pernah berhasil menaklukkan, apalagi menjajah Pajajaran hehehe...

yog@ said...

ngoment dlu ah, bru bca :D

Caroline Sutrisno said...

kayaknya emang budaya jawa lengkap dengan segala asesorisnya melekat erat dengan bangsa ini. jadi ikutan bangga nih... :)

Jenny Oetomo said...

Begitulah sejarah Bangsa ini terutama di Tanah Jawa, mulai Kerajaan Mataram kuno, Majapahit,dan kembali ke Mataram banyak intrik, baik untuk berebut kekuasaan dan pengaruh di negeri ini baik dengan jalan logis maupun klenik. Kalau sekarang untuk kepopuleran atau membangun paradigma media Televisi banyak digunakan untuk mengkampayekan diri Capres dan Partai, Semoga masyarakat memilih pemimpinnya dengan jujur, Salam

BTW : Sorry Cak baru sekarang blogwalking dan posting soalle sibuk nyiapin materi presentasi Bos.

-- said...

kalau semuanya pakai sistem 'baku bunuh' trus... siapa yang akan hidup untuk manata bangsa ini....?

hami_chan said...

wuilah,orang gede memmang beda.
btw,nanya.apakah ada jurusan sastra jawa itu???saya kaget ada jurusan macam itu.beneran.
namanya juga kekuasaan,dimanapun juga seperti itu. dari nobunaga oda ke muawiyah bin abi sofyan. sampai ke indo juga???haaaah.masa?

SQ said...

Untuk itu, siapapun yang merasa dirinya harus berpikir bagaimana menjadi kuat dari sekarang. tak peduli apapun halangannya. Bila penguasa tak peduli. Cukup kita yang peduli. Mari membangun bangsa dari diri sendiri

Ivana said...

kritik yang bagus untuk pemerintah,bro!!

Benny said...

itulah sejarah jawa yang uniq dan penuh misteri.. ayo tetap smangat.!

enhal said...

Wah ternyata pak ustadz sudah ketemu dengan guru idola saya..Sang Sosialis Sejati Pramoedya...saya komentar apa-apa pak ustadz karena tulisan disini selalu keren abis..

Adieska said...

Kayaknya yang namanya sejarah perebutan kekuasaan selalu terjadi pertumpahan darah ya...

Jadi sedih karena gus mengangkat lagi tentang musibah pasuruan :(

JoVie said...

Yaitu: "untuk mengembalikan lagi wibawa kekuasaan yang mulai runtuh dihadapan sebagian besar rakyatnya".
=======
Salut banget dengan Tekad Mas Cip...
Jadi pengen kenalan....

btw, Ingatan Babeh kuat juga yah....
dari jaman Ken Arok sampe SBY, jadi penasaran..umur Babeh berapa yah sekarang?
Kira2 Babeh tahu gak kapan Ken Arok mengambil keris dari Tunggul Ametung?...:D

manusia biasa said...

Saya jadi teringat dimana 21 orang mati sia-sia hanya untuk mengantri uang zakat sebesar 20 ribu rupiah di Pasuruan Jawa Timur. Masih banyak kasus serupa. Bagi Penguasa angka 20 barangkali sekedar bilangan. Saya tak yakin SBY, Mensos, Gubernur Jawa Timur dan Bupati Pasuruan membayangkan bahwa 21 orang tersebut meningglkan suami atau istri, atau anak demi selembar uang 20 ribuan. Uang yang hanya cukup untuk makan sehari saja.

Saya tak yakin, masih tersisa sedikit nurani dalam Baju kekuasaan mereka. Sama dengan tak yakinnya saya bahwa pemimpin partai politik kita sudah meninggalkan adagium besar "bahwa politiklah yang menjadi panglima kehidupan berbangsa kita. Bukan menjadikan kekuasaan untuk tujuan kesejahteraan rakyatnya, tapi sekedar untuk memakmurkan teman separtai atau kerabatnya.
kata2 anda tepat pemikiran yang jernih GUS, semoga posting anda didengar dan dilihat dan dirasakan oleh Par pejabat.

adi said...

emang makhluk yang namanya manusia ga ada kenyangnya......

ogre said...

Alangkah indahnya dunia ini jika tidak ada manusia murka ! terlihat disana sini terbuka senyum lebar2 karena tidak saling menikam !
Sadarlah wahai kamu manusia !

abang said...

berbicara masalah singosari, saya jadi teringat kisah kebo ijo yang menjadi tumbal sebuah kekuasaan. kebo ijo diceritakan sebagai seorang prajurit yang lugu sehingga diperalat oleh ken arok untuk merebut ken dedes dari tangan tunggul ametung, sekaligus untuk melakukan kudeta.

mungkin kisahnya mirip pada waktu terjadinya G-30 September. demi merebut kekuasaan, soeharto mengorbankan para jenderal untuk mendapatkan supersemar dari soekarno.

ternyata, tidak ada yang baru dibawah sinar matahari.

gus said...

For ABang be Bozz.:
Saya sedang rajin2nya melahap buku Gonggong (Anhar), Asvi, Mansyur, dan beberapa lainnya.

Saya tak membantah soal kemiripan kisah ken arok dengan G30S 1965. Namun, dibanding sinyalemen bhw Suharto adalah King makernya. Saya lebih cenderung melihat Suharto sebagai Sejenis "penumpang gelap kereta revolusi" yang bisa melawan kultus Sukarnoisme, dan kelompok Alergi PKI disekalangan AD waktu itu.

abang said...

@gus
saya sendiri bukan orang yang gemar membaca. ya, saya tahu pak anhar gonggong seorang sejarawan yang bisa dibilang termasuk seorang yg kritis dalam menyampaikan fakta sejarah.

sebenernya yang saya ingin garis bawahi adalah, perlu adanya revisi sejarah besar2an, khususnya pada kurikulum buku sejarah anak sekolah dasar.

banyak terjadi hal2 yang melenceng dari peristiwa yang sebenarnya.

salam hormat dari seorang newbie (saya sangat mengagumi semua tulisan2 gus)

Welly said...

yah maklum aja, Indonesia kan bukan kerajaan, tapi dinasti. Contohnya dinasti Soeharto..

Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009 said...

andai saja beberapa kata dari lagu *imagine* nya John Lennon menjadi kenyataan, bagus juga kali yah.

Imagine there's no country... (berarti ga ada penguasa) wkwkwkwk *anarchy mode:ON*

maaf kang hehe

Multi Blogging said...

Moga2 aja para pemimpin negri ini bisa sadar...

MOBIL KELUARGA IDEAL TERBAIK INDONESIA said...

semangat sellau mas..
By
Mobil Keluarga Ideal Terbaik Indonesia

Manajemen Emosi said...

Luar biasa mas..ulasannya...

By
Mobil Keluarga Ideal Terbaik Indonesia

MOBIL KELUARGA IDEAL TERBAIK INDONESIA said...

mantep banget...ulasannya mas..saluut

By
Mobil Keluarga Ideal Terbaik Indonesia

forex system trading said...

kadang-kadang dipikir aneh juga ya..jaman semodern ini masih percaya pada beginian..hehe..

courses said...

nice artikelnya gan
sukses selalu n lanjutkan

tesda said...

bagus artikelnya kak
nambah pengetahuan dalam negri

menjadi blogger yang bahagia said...

nice post...

kunjungi:

http://disuka.com/News/menjadi-blogger-yang-bahagia-%7C-idegue-blog/

finance web blog said...

pantesan ya negarane amburadul

AUTO ROTARY bintaro AC Mobil said...

Java is the best lahhhh....


Regards,
AUTO ROTARY bintaro AC Mobil
(021)734 2209
www.autorotaryacmobil.blogspot.com

mirna said...

ternyata indonesia sangat kaya dengan kebudayaannya ya .....hebat saya bangga dilahirkan menjadi seorang indonesia lo sempat kunjung balik gan.....salam sahabat

Modern Cikande Industrial Estate said...

ulasannya menarik.. bangsa kita memang ga bisa jauh2 dr hal2 mistis seperti itu ya..

aditaryo said...

Sangat Inspiratif dan memberi motivasi bagi saya agar lebih bersemangat untuk berkarya. Makasi yah mas info artikelnya, indonesia emang kaya akan kebudayaanya :)

air freshener said...

ya ini lah bedanya kita dengan bangsa2 lain, maknya jd gini2 aja dari dulu..., coba liat bangsa2 tetangga?

Artta said...

Mantab banget sob sejarahnya . . .


Salam.

herdian said...

ngunduh center

dasar tukang spam

CyberLoad said...

Memang Jawa itu luar biasa!!!!

niamwebs said...

wah jadi inget cerita jaman dulu mas
salam knal yah

interior consultant said...

bnner bgt .
jawa emang gudang.a ilmu .
gga salah klo jawa dikenal kota pendidikan karena banyak sejarah.a .
hheu* .
nyuwun sewu .
salam kennal mas .

seven downloadz said...

postinganne ketutupan sama komentar.. ane gak bisa baca .. huk huk huk

Grosir Baju muraH said...

orang jawa tp g bs basa jawa alus
hehe

Esha Putra said...

hmmm, jadi betapa prinsip hidup orang jawa tiak berubah dari jaman kerajaan2 dulu...

research university said...

Seperti biasa, mengulangi kesalahan yang sama

Museum Budaya said...

salam kenal .
niice post .
thanks .

Fashion said...

Salam Kenal aja. Noce post

Rodan said...

Blogwalking ajah

Rufi said...

Nice Post

Mona said...

Kunjung balik ya....

bana said...

wah,,nice post b
numpang berkunjung kunjung balik yak,,,
makasih

daniel said...

mampir ke blogku juga ya..

Sepatu said...

salam kennal mas.
good article .
makasih yaa .
sukses .

Inilah Alasan Kenapa Anda Harus Bergabung dengan Oriflame said...

Salam kenal ja mas

Inilah Alasan Kenapa Anda Harus Bergabung dengan Oriflame said...

Salam kenal ja mas

Inilah Alasan Kenapa Anda Harus Bergabung dengan Oriflame said...

Salam kenal ja mas

pedang said...

g bisa ke baca tuh mas tulisannya yang lain..hehee..salam kenal aja mas...

Pasang Iklan Gratis Sebagai Awal Mulai Bisnis Online said...

Ada gula
Ada semut
melihat postinya jawa
rasanya hati menjadi kecut,

terima kasih kang sudah berbagi infomrasi tentang ken arok.

Jasa Pembuatan Website said...

Pertamax

Jasa Pembuatan Website said...

gaewiogejwoj

Jasa Pembuatan Website said...

fewmfewioajrewajira waefheoawoaewjoe

kyo uzumaki said...

terima kasih sudah memberi pengetahuan tentang budaya jawa

mr x said...

telat jadi pertamax

mr z said...

mr x
tukang nyepam

ck roe - Company Profile said...

mengenaskan sejarah jawa, saling membunuh demi kekuasaan

Kuliner said...

salam kenal .
makasih buat infonya .

trik handpone said...

akhirnya postingan ny bantu aku krja tugas. . Makazih

Seminar Jakarta Indonesia 2011 said...

Mari bersama-sama jadikan Indonesia lebih baik..lam kenal n makasih atas dukungan dan artikelnya yang menarik

Car Air Freshener said...

salam kenal .
tradisi jawa memnga masii kental digunakan tapi dari tradisi itulah banyak yang dirugikan .

jual rebana said...

artikel yang sangat briliant Gus

komunitas gitar said...

ckckck... baru tau saya semua presiden kita melakukan rutual dulu sebelum menjabat.

sjnorcalgroup said...

klo di amerika, obama mengambil tujuh keping pecahan batu kryptonite dulu untuk menyetarakan dirinya sebagai pengganti superman.

lovepassword said...

Orang Jawa itu biasanya manis manis halus kayak saya ....^_^ penuh sopan santun kayak saya juga...Bahkan keris orang Jawa pantang ditunjukkan selalu disimpan di belakang karena gak elok senjata dipertontonkan. Katanya guru Bahasa Jawaku..Huruf Jawa itu kalo dipangku jadi huruf mati. Untuk mengalahkan Jawa harus dipangku dinina bobo kan... Katanya gitu sih

Amikom said...

Jawa ku keren sekali... hidup jawaaaa

Dukung STMIK AMIKOM menuju Research University
http://kampus-ungu.blogspot.com/2010/11/stmik-amikom-menuju-research-university.html

diamond engagement rings said...

terus terang, saya sangat tersentuh membaca tulisan mas. apalagi dengan dua paragraf terakhir. kadang rakyat yang dijadikan alasan, kadang seringkali rakyat yang menjadi korban. saya kira sejarah sangat perlu, tapi untuk menjadi cermin kita. tapi terkadang yang terjadi, sejarah berulang kembali. terima kasih atas postingannya.

Sports Shoes said...

niice post !!
^_^

Anonymous said...

wah sangat membantu mas artikelnya buat ngerjain tugas saya
salam kenal www.tercacad.blogspot.com

awidhi said...

tks infonya ya....

Czero8028 said...

nice info, dimana pelajaran sejarah uda nga ada lagi

paybox said...

berkunjung & salam kenal

tivo said...

bagus kak artikelnya
jadi nambah2 pengetahuan

garmi said...

artikel bagus
makasih ya udah di share

geneva said...

nice info
salam kenal mass

Jobs said...

Hi'
nice blog,
thanks for info n give me idea..



"Find Jobs In My Area"

Lilis said...

Salam kawan.. Sejarah zaman dulu memang menarik dan bis ajadi pelajaran untuk kita di masa kini.

Training Cisco said...

sungguh terlalu demi kekuasa tega saling tikam ampuun da'aah....







[URL="http://www.cisco26.com"]Training Cisco[/URL]

maher zain indonesia said...

nais inpoh gan, emang qt ga boleh melupakan sejarah kok.

home design cozy said...

waduh ane gak ngerti hal bginiann

andita said...

inget pelajaran sejarah jaman smp hehehe

ito said...

postingan yang bagus mas :D

SURGA DUNIA MANCING said...

sebagai org jawa saya merasa sangat bangga sekali.... thanks.

seolo said...

itulah sejarah jawa di masa lalu...

roziqin said...

nice article and interesting site

klik dan baca said...

ijin moco mas....

Akbar said...

TV ONLINE - RCTI - TRANS TV - SCTV - GLOBAL - TV - MIVO.TV

TV ONLINE - RCTI - TRANS TV - SCTV - GLOBAL - TV - MIVO.TV

dayat said...

hanya bisa ber kata "BINGUNG" tanpa komen apa-apa

just a simple of blog for sharing

toni said...

artikelnya bagus

tutorial blogging said...

blog nya bagus
mari bertukar link dengan
http://blog.umy.ac.id/tutorialblogging/
salam kenal

k said...

Ken Arok ! wong sakti jaman dulu. Asalnya maling karena mbeling akhirnya semua pangling. Maling jadi Raja Singosari.

Muhammad Chandra said...

artikeel yg bagus dan menarik . salam kenal :)

Indonesia Siap Bersaing di SERP said...

wah ken arok...nice gan

Flow Meter said...

kayaknya emang budaya jawa lengkap dengan segala asesorisnya melekat erat dengan bangsa ini. j

STOP KORUPSI DAN SUAP DI INDONESIA said...

budaya indonesia memang beragam....tapi sayang kurang dilestarikan

Belajar Go Blog said...

oooo gitu ta ceritane, saya baru tau

Belly Surya Candra Orsa said...

Terima kasih atas info nya,,,sungguh sangat bermanfaat,,semoga berguna buat semua..

thetech said...

wow keren...

mobillkita said...

sekarang juga banyak yg menghalalkan segala cara

Download Mobile Content said...

makasih infonya,,,

Properti Makassar said...

Nice info....

tv show said...

numpang lewat..

tv news said...

blogwalking..

tv show news said...

sukses...

nurse jobs said...

kalo cuma untuk mencari kekuasaan tidak perlu saling menjatuhkan dan bunuh membunuh, bersikaplah seportif.. fair itu lebih baek.

obat asam urat said...

mantaaaaap ni infonya,,,, langsung aja ke tkp

imaginasiqu said...

welehh.. masalah politik ya.. :).. mampir aja deh..

pulsa elektrik murah said...

mungkin kedepannya kita pilih presiden yg non jawa,biar pengaruh ajaran kerajaan kejawenny bisa hilang

eko tri said...

waahh politik nnihh .. ;)

riFFrizz said...

Saya sendiri juga orang jawa, banggga jadi ORANG JAWA TULEN

Mobil keluarga Ideal Terbaik Indonesia said...

pemimpin kalau masih menggunakan seperti itu berarti ora percoyo sama sang kuoso..

cara beriklan di internet said...

blogwalking....mampir balik ya kang.......

papasuka said...

kalau yang kayak di film itu, keturunan ningrat dan cara bergaulnya ga boleh sembarangan, masih ada gak mas sampai sekarang? http://www.xbook.us

herman said...

Salam

manguncui said...

Tetap menjaga tradisi yang ada dari leluhur mesti harus dilakukan dan tetap mengingat juga bahwa kita telah hidup djaman moderen sehingga jangan sampai salah penafsiran.

JoVie said...

koment terakhir sept 2008 msh normal, setelah itu tahun berikutnya numpang baclink doang :)

Post a Comment